Kimono Berbahan Ecoprint Asal dan Asli Surabaya

Begandring.com: Surabaya (21/9/23) – Senyum mengembang dari bibir Ishii Yutaka, Vice-Consul General of Japan. Ini setelah dia benar-benar merasa nyaman mengenakan kimono buatan Namira Ecoprint, Selasa (19/9/2023).

Sekira pukul 11.30, Ishii Yutaka datang ke Butik Namira Ecoprint di Kedung Asem Indah Blog G-7. Dia tidak datang sendiri, melainkan bersama Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A Hermas Thony dan Ketua Begandring Soerabaia Nanang Purwono.

“Wah, ini bagus sekali. Cocok dipakai,” ujar Ishii Yutaka seranya melihat dari bawah, lalu tangan kiri dan kanannya.

Kunjungan budaya oleh Wakil Konsulat Jenderal Jepang Ishii Yutaka (kanan), ke Home Industri Batik Ecoprint Surabaya.AH Thony (kedua dari kiri). Foto: nng/Begandring.

Kedatangan Ishii Yutaka, AH Thony, dan Nanang Purwono sudah direncanakan beberapa hari sebelumnya. Di mana, Ishii Yutaka ingin melihat dari dekat pembuatan produk ecoprint. Nama Namira Ecoprint sendiri seperti informasi yang dia terima, merupakan satu dari beberapa usaha ecoprint yang memiliki reputasi dan menghasilkan produk-produk berkelas.

Di Butik Namira, mereka ditemui Yayuk Eko Agustin Wahyuni, owner Namira Ecoprint dan suaminya, Didik Edy Susilo. Kali pertama masuk rumah butik Namira, mereka surprise melihat melihat beragam produk ecoprint dari kain, baju, tas, jaket dan lainnya. Produk-produk tersebut dipajang dan ditata rapi.

Pun dengan deretan foto dan piagam penghargaan yang terpasang di dinding. “Wow, ibu dapat penghargaan juga,” ucap Ishii Yutaka.

“Semua produk kami ramah lingkungan. No chemical. Tidak ada bahan yang tersisa. Daun-daun yang sudah kami pakai dibikin kompos. Itulah sebabnya kami mendapatkan penghargaan-penghargaan ini,” jawab Yayuk.

Yayuk Eko lalu mengajak mereka di ruang tengah. Di sana meja besar berukuran 2×3 meter persegi. Di atasnya ada bentangkan kain di atas meja. Kain tersebut sudah ditempeli bunga dan daun yang membentuk desain ecoprint yang diinginkan.

Baca Juga  Gaya Arsitektur Tiga Zaman di Peneleh
Ragam dedaunan alami membentuk motif alami pada Batik ecoprint. Foto: nng/Begandring.

Ada daun jati, pisang, secang, kedondong, eucalyptus, dan lainnya. Kebetulan, rumah butik Namira tersebut juga dipakai sebagai workshop.

“Untuk menata daun-daun hingga bentuknya seperti ini gimana caranya, Bu?” cetus AH Thony seraya memegang daun-daun tersebut.

“Ini Pak Didik yang paling telaten menatap seperti ini. Butuh waktu dua jam untuk melakukannya,” sebut Yayuk Eko.

Dia lalu menjelaskan, khusus daun jati didapatkan dari Jombang. Di sana Yayuk punya lahan yang ditanaman pohon jati. Yang lain dibeli dari Surabaya. Bahkan di sekitar kampungnya banyak daun yang berserakan dia manfaatkan untuk ecoprint.

Yayuk menjelaskan hasil jadi ke wakil konjen Jepang  Ishii dan AH Thony. Foto: nng/Begandring

“Ecoprint itu pewarnaan alami. Kami tidak bisa menebak hasilnya karena sangat tergantung alam. Makanya, kami terus melakukan eksperimen untuk menampilkan pewarnaan alami,” tutur Yayuk.

Untuk mengobati rasa penasaran mereka, Yayuk Eko lalu mengajak Ishii Yutaka dan AH Thony ikut melakukan proses pembuatan yang menggunakan teknik pounding, yakni teknik pembuatan motif pada kain dengan cara dipukul dengan menggunakan palu.

“Pukul-pukul bagian kain yang terdapat daunnya. Ini agar warnanya keluar maksimal,” jelas Yayuk Eko.

Ishii Yutaka dan AH Thony yang mengamini instruksinya Yayuk Eko pun melakukan pukulan palu penuh semangat. Karena waktu, mereka tidak memungkinkan melakukan proses berikutnya seperti merendam kain hingga menjemur.

Ishii dan Thony menjajal proses produksi. Foto: nng/Begandring.

Hanya Yayuk sudah menyiapkan hasil kain ecoprint yang sudah direndam. Yayuk Eko lalu membukanya di hadapan mereka.

“Wow, warnanya bagus sekali,” ucap Ishii Yutaka yang berulang kali memotret produk alat, dan proses pembuatan ecoprint melalui smartphone-nya.

Baca Juga  Aksara Jawa Satukan Imaginasi Penulis Belanda Dengan Fakta Jejak Leluhurnya di Surabaya

Ishii Yutaka mengaku sangat berkesan berada di Namira Ecoprint. Karenanya, dalam waktu dekat, dia ingin mengajak teman-temannya datang lagi ke Namira.

“Saya sudah foto-foto ini semua. Saya boleh datang lain hari ke sini bersama teman-teman,” ujar Ishii Yutaka yang langsung dijawab oke oleh Yayuk Eko. (yud/Aksara oleh IS)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *