Mengenal Lemah Murup Driyorejo

Penulis: T.P. Wijoyo

Unen-unen dan berbagai kisah tersebut sudah lama terdengar tentang keberadaan “Lemah Murup” di perbukitan yang secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Masih tersisa sebuah perbukitan yang termasuk jajaran pegunungan Kendeng, dan masih disakralkan penduduk sekitar. Hal itu terbukti terdapat tempat suguh sesajen di bawah puncak bukit.

Lokasi Genuk Watu di Driyorejo, Gresik. Foto: T.P. Wijoyo

Di area sekitar puncak bukit, terdapat tanah yang mengandung api menyala, hingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan “Lemah Murup”.

Tidak jauh dari lokasi Lemah Murup, terdapat bongkahan batu tua, di mana masyarakat sekitar menyebutnya “Genuk Watu”, yaitu sebuah cekungan air yang dikelilingi dinding bongkahan batu.

Jejak arkeologis tampak di sebuah lokasi yang mana masyarakat sekitar menyebutnya Candi Mulyo. Yaitu sebuah gundukan tanah di tengah area ladang yang berada tidak jauh dari lokasi Lemah Murup.

Peta lokasi Lemah Murup dan Genuk Watoe, terletak di Gunung Watoe, Driyorejo Gresik. Sumber: Koleksi T.P. Wijoyo

Pada gundukan tanah terdapat tumpukan bata kuno bersifat fragmentis dalam jumlah banyak. Pohon Serut tumbuh di tengah area gundukan, seolah menjadi penjaga situs “Candi Mulyo” yang secara administratif termasuk wilayah Dusun Paras, Desa Mulung, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. (*)

 

T.P Wijoyo. Pegiat Sejarah Begandring Soerabaia, spesialis sejarah klasik.

Baca Juga  Koridor Jalan Tunjungan Wujud Dimensi Sosial Adaptive Reuse

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *