Begandring.com: Surabaya (22/8/23) – Sebagai mahasiswa, seorang individu dituntut untuk dapat mengaktualisasikan ilmunya pada lingkungan sekitar. Itulah kiranya yang kini tengah dijalankan oleh Khusnul Avifah. Mahasiswi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) itu aktif terlibat dalam berbagai kegiatan dan komunitas di bidang sejarah dan budaya. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk aktualisasi ilmu yang selama ini telah ia peroleh. Sejak tahun 2021, mahasiswi asal Mojokerto itu telah aktif terlibat hingga menjadi pengurus salah satu komunitas terkemuka di bidang pelestarian cagar budaya, yakni Begandring Soerabaia. Aktivitas perempuan yang akrab dipanggil Ifah itu bermula sejak ia masih menjadi mahasiswa baru.
Keterlibatan Ifah berawal dari pencarian sumber dan data sejarah di sekitar Kampung Peneleh. Di sana ia bertemu dengan komunitas Begandring Soerabaia, berkenalan, hingga berdiskusi soal sejarah.
“Semua bermula ketika saya memerlukan sumber dan data sejarah untuk lomba karya tulis ilmiah di tahun 2021 lalu. Data yang saya perlukan ada di Makam Belanda Peneleh, sehingga saat itu saya menginap di Lodji Besar karena menunggu perizinan dari pengelola. Di situ saya mulai berkenalan dan berdiskusi dengan komunitas Begandring Soerabaia,” tutur Ifah pada Jumat (18/8/2023).
Jadi Pengurus Termuda
Dalam komunitas itu, tentu Ifah tak hanya berdiam saja. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan positif dan menarik, seperti halnya Surabaya Urban Track. Lantaran keaktifannya itu, Ifah segera didapuk sebagai pengurus paling muda di Begandring Soerabaia. Kendati menjadi yang termuda, Ifah mengaku sama sekali tidak merasa kesulitan untuk segera beradaptasi.
“Tentu tidak saya tolak, dengan senang hati saya menjadi bagian dari Begandring Soerabaia. Apalagi pada tanggal 26 Januari 2022 lalu, Begandring Soerabaia resmi memiliki SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan Nomor AHU-0002104.AH.01.07. Tahun 2022,” paparnya.
Selain itu, Ifah juga banyak terlibat dalam diskusi kesejarahan dengan tokoh-tokoh terkemuka, pameran foto, pembuatan film dokumenter, hingga mendapatkan undangan untuk siaran radio di Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya.
Dapatkan Pengalaman Berharga
Selama kurang lebih dua tahun menjadi bagian dari Begandring Soerabaia, Ifah mendapatkan banyak sekali pengalaman berharga. Tepat pada tanggal 31 Juli 2023 lalu, ia bersama komunitasnya itu mendapatkan undangan dari Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) untuk menghadiri seminar peringatan 110 tahun Hari Purbakala.
Dalam kesempatan yang sama, ia dan komunitasnya itu mendapatkan penghargaan dari IAAI sebagai Komunitas Pelestari Cagar Budaya 2023. Tentu saja merupakan kebanggan tersendiri bagi Ifah untuk dapat terlibat dan menerima langsung penghargaan itu. Terlebih, selama ini FIB UNAIR telah banyak berkolaborasi dengan Begandring Soerabaia.
“Pada saat pembacaan profil Begandring Soerabaia, ahli arkeologi terkemuka, Prof Dr Inajati Adrisijanti yang menyebutkan bahwa Begandring Soerabaia selalu berkolaborasi dengan FIB UNAIR. Sehingga, sebagai mahasiswi FIB UNAIR tentunya saya sangat terharu dan bangga,” ujarnya pengurus termuda Begandring Soerabaia itu.
Semangat Lestarikan Cagar Budaya
Kemudian, Ifah mengatakan bahwa perolehan penghargaan dari IAAI itu membuatnya semakin giat dalam melestarikan cagar budaya. Menurutnya, penghargaan itu menjadi booster dalam menumbuhkan rasa semangat untuk menjaga dan merawat cagar budaya yang ada.
“Mendapatkan penghargaan menumbuhkan rasa semangat dalam pelestarian Cagar Budaya ke masyarakat umum. Prof Dr Inajati juga tidak berhenti menyemangati, mendukung dalam proses revitalisasi Makam Peneleh untuk pemajuan kebudayaan yang ada di Indonesia,” tutupnya.
Sebagai tambahan, Begandring Soerabaia dan FIB UNAIR telah banyak menjalin kolaborasi untuk berbagai kegiatan. Beberapa hasil kolaborasi itu antara lain adalah pembuatan film dokumenter bertajuk Koesno: Jati Diri Soekarno yang menjadi nominee Piala Citra FFI 2022 dan film dokumenter Fatmawati yang telah rilis pada Juni 2023 lalu. (*)
Courtesy of: Unair News