Menanti Revitalisasi Makam Eropa Peneleh. 

Begandring.com – Makam Eropa Peneleh adalah salah satu aset yang akan mendapat perlakuan revitalisasi oleh Pemerintah Kota Surabaya seiring dengan pengembangan kawasan kampung sejarah Peneleh. Kick off pengembangannya sudah dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melalui Festival Penelah & Java Coffee Culture pada 7-9 Juli 2023 lalu.

Akan dibenahi seperti seperti apakah Makam Eropa Peneleh? Yang tau jawabannya adalah Pemkot Surabaya.

Makam Eropa Peneleh masih menyimpan keindahan masa lalu. Foto: Begandring.

Makam Eropa Peneleh adalah bukti dari sejarah Surabaya. Makam ini ada jauh sebelum sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia pada Agustus 1945. Makam Eropa Peneleh menjadi bukti peradaban Surabaya. Pada masa kehidupan orang orang Eropa, yang telah dimakamkan di pemakaman Eropa Peneleh di abad 19 dan 20, kota Surabaya adalah kota kosmopolitan. Yaitu kota yang dihuni oleh beragam kebangsaan dunia. Singkatnya, Surabaya pernah menjadi kota internasional. Masihkah?

Beragam kebangsaan itu bisa dilihat di pemakaman Eropa Peneleh. Kebangsaan paling banyak adalah orang orang yang berdarah Belanda. Lainnya ada Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Armenia, Jepang dan China. Identifikasi kebangsaan ini bisa dilihat pada nisan nisan. Selain dapat diidentifikasi lewat nama orang, identifikasi juga bisa dilakukan lewat bahasa yang digunakan untuk inskripsi nisan.

Nisan photografer terkenal di Hindia Belanda, Ohannes Kurkdjian, yang mendokumentasikan pemandangan kota dan alam, termasuk Surabaya.. Nisannya yang pecah telah direstorasi oleh sekelompok pegiat sejarah secara mandiri. Foto: doc

Makam Eropa Peneleh sangat beragam. Selain beragam dalam kebangsaan, juga beragam dalam agama dan kepercayaan. Di sana ada simbol simbol Protestan, Katolik, Yahudi serta Kristen. Mereka membaur, tidak dikelompok-kelompokkan secara terpisah. Surabaya sudah beragam dari dulu.

Baca Juga  Menyongsong Hadirnya Badan Pengelola Cagar Budaya Surabaya

Di Makam Eropa Peneleh menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi sekitar 30.000 warga Eropa di Surabaya dalam kurun waktu pemakaman mulai dari 1847 hingga sekitar 1950-an.

Di pemakaman ini terdapat dua jenis kuburan, yaitu makam tetap dan makam sewa kontrak. Makam sewa kontrak ini disewa untuk waktu tertentu. Makam sewa kontrak ini tentu digunakan oleh beberapa “pengontrak” (Donenakkers.nl). Setelah jangka waktu sewa habis, maka tulang tulangnya diambil dan disimpan di rumah tulang (charnelhuiz) yang juga dibangun di dalam area Makam. Model arsitektur “omah balung” ala Yunani.

Omah Balung ketika masih utuh, sekarang sudah ambruk. Foto: doc.

Kala itu Pemerintah Surabaya membuat charnelhuiz dengan gaya bangunan klasik Yunani dengan aksentuasi pilar pilar di bagian depan. Pada ruang dalam terdapat dasar lantai yang berongga (ruangan) yang memiliki dua lubang besar untuk mengumpulkan sisa tulang. Di sanalah tulang tulang dari penyewa kontrak itu dimasukkan.

Kondisi omah balung sekarang yang masih tetap eksotik untuk setting photografi. Foto: Bagandring.

Kawasan Makam Eropa Peneleh ini dirancang dan bangun cukup indah. Pada bagian gerbang makam didesign megah dengan gaya klasik berbentuk relung (ark). Kini gerbang itu sudah tiada, rusak terkena bom. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ketika meninjau makam Eropa Peneleh sebelum pelaksanaan Festival Peneleh, mengatakan bahwa gerbang Makam akan dikembalikan seperti aslinya.

Ada bagian bagian tertentu yang bisa menjadi awal revitalisasi. Sejumlah material bangunan sudah didatangkan. Misalnya paving untuk penataan koridor koridor Makam, yang dalam istilah Belanda disebut Straat 1, Straat 2, Straat 3 dan seterusnya. Beberapa straat ini diklasifikasi menjadi satu Vak A, Vak B, Vak C dan seterusnya. Apakah pengelompokan sebagai wujud penataan lahan seperti sedia kala akan diterapkan lagi?

Baca Juga  Pengelola Cagar Budaya Sesalkan Ketidakhadiran Pejabat Pemkot Surabaya
Lahan permainan yang nyaman dan aman. Foto: Begandring.

Makam Eropa Peneleh sungguh menyimpan banyak sejarah. Sejarah itu tentunya bisa menjadi bahan informasi bagi pengunjung yang datang ke Makam dan apalagi ketika makam menjadi obyek tujuan wisata. Maka perlu ada tempat informasi wisata makam, yang layak dan representatif sehingga wisatawan secara mandiri bisa mendapatkan cerita tentang Makam Peneleh secara praktis dan sistematis.

Begandring Soerabaia berpandangan tempat Pusat Informasi Makam Eropa Peneleh (PIMEP) bisa bertempat di ruangan di depan kantor Makam. Banyak benda benda yang bisa disimpan dan dipajang di sana. Tentu ini akan menambah obyek informasi Makam Eropa Peneleh. Kita tunggu bagaimana revitalisasi Makam Eropa Peneleh. (nng)

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x