Trowulan Beraksara Kawi Kembali

Begandring.com: Surabaga (13/11/23) – ꦩꦗꦥꦲꦶꦠ꧀ Majapahit berusia 730 tahun pada 2023. Rangkaian kegiatan dalam merayakan hari jadi itu diperingati oleh warga Trowulan dengan semarak. Arak arakan dan berbagai tontonan seni budaya digelar di beberapa desa digelar, utamanya di kecamatan Trowulan. Di sekitar  Candi ꦧꦗꦁꦫꦠꦸ꧈ Bajang Ratu, warga tumplek blek berekspresi dengan aksi aksi budaya.

Ekscavasi kaki tembok Candi Bajang Ratu. Foto: nng/Begandring

Pun demikian di komplek Pendopo Agung dan  Pusat Informasi Majapahit (PIM) pada Minggu malam (12/11/23). Pesta rakyat dan panggung hiburan menerangi dan meramaikan lapangan di sebelah Kolam ꦱꦼꦒꦫꦤ꧀ Segaran. Juga di halaman dalam PIM, panggung hiburan dengan alunan gending Mojopahitan berbisik kepada tatanan arca yang menjadi penghias komplek arkeologi bekas kota ꦫꦗꦩꦗꦥꦲꦶꦠ꧀ Raja Majapahit.

Makna makna tersirat, tersurat dan terpahat menebar pesan pada ꦥꦸꦁꦒꦮ punggawa dan ꦏꦮꦸꦭ kawula yang bertandang ke sana. Bekas bekas guratan aksara kawi kini mendiami Pusat Informasi Majapahit.

Candi Tikus salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Foto: nng/Begandring.

Aksara Kawi ada yang disebut Aksara Kawi baru sesuai eranya (1250–1450 M). Contoh dari aksara ini banyak ditemukan pada  prasasti-prasasti dari zaman Kerajaan Majapahit seperti prasasti Kudadu dari Mojokerto, prasasti Adan-adan dari Bojonegoro, dan prasasti Singhasari dari Malang.

ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦏꦮꦶ Aksara Kawi, terutama dari periode Majapahit, dianggap sebagai induk aksara Jawa Modern. Kini ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦏꦮꦶ Aksara Kawi dalam pemajuannya berbentuk signage, tidak lagi terpahat pada baru. Trowulan dalam pemajuan kebudayaan mewujudkannya dalam tulisan dibuat dalam bentuk signage yang berlampu.

Signage ini nampak pada gedung Pusat Informasi Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Tertulis dalam Aksara Kawi yang berbunyi Trowulan. Ketika petang tiba aksaranya menyala, berwarna putih. Menurut petugas yang berjaga dalam rangkaian HUT Majapahit pada Minggu, 12  November 2023, pemasangan signage itu belum lama dipasang.

Baca Juga  Jejak Sejarah Loge De Vriendschap di Surabaya
Aksara Kawi bertengger di Trowulan. Foto: nng/Begandring

Menurut Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI, Endah Budi Heryani, S.S., M.M., bahwa pemasangan aksara Kawi di bekas Ibukota Majapahit ini terkait dengan fakta sejarah bahwa aksara Kawi pernah menjadi aksara populer Majapahit..

Atas pemasangan aksara Kawi di wilayah Trowulan ini menjadi triger penggunaan aksara Kawi di lingkungan kabupaten Mojokerto. (nng)

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *