Begandring.com: Surabaya (12/9/23) – Tokoh penggerak budaya Surabaya ꧌ꦄ\ꦲꦺꦂꦩꦱ꧀ꦡꦺꦴꦤꦶ꧍ A. Hermas Thony, yang keseharian menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya bersama Ketua Begandring Soerabaia ꧌ꦤꦤꦁꦥꦸꦂꦮꦤ꧍Nanang Purwono memberikan apresiasi, berupa Piagam Penghargaan, kepada lembaga pengguna dan pelestari khasanah literasi Jawa.
Untuk sementara ada tiga lembaga penerima penghargaan. Mereka adalah ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍Plaza Surabaya, ꧌ꦩꦗꦭꦃꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ Majalah Bahasa Jawa Panjebar Semangat, yang didirikan oleh dr Soetomo 90 tahun lalu, serta majalah bahasa Jawa ꧌ꦗꦪꦨꦪ꧍ Jayabaya. Pada senin 11 September 2023, penghargaan itu diberikan kepada ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya dan ꧌ꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ Panyebar Semangat.
“Ada satu lagi yang berhak atas penghargaan itu karena perannya di bidang literasi Jawa. Yaitu Jayabaya”, kata Thony ketika menuju ke ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya.
Penghargaan pertama diberikan kepada ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya. Thony, yang datang bersama Nanang, diterima langsung oleh Direktur Utama ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya, Drs. EC. Goetomo, yang ditemani oleh Direktur Operasional Adi Saptono.
Kepada Goetomo, Thony menjelaskan maksud dan tujuan memberikan penghargaan ini. Menurut Thony, tokoh penggerak budaya Surabaya, bahwa manajemen ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya adalah satu satunya mall moderen di Surabaya yang masih mau menjaga dan melestarikan nilai nilai dan khasanah kebudayaan Jawa, utamanya literasi Jawa.
Penghargaan ini diberikan dan dikeluarkan dalam rangkaian peringatan ꧌ꦲꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫ ꦆꦤ꧀ꦠꦼꦂꦤꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀꧍ Hari Aksara (Literasi) Internasional yang diperingati setiap ꧌꧇꧘꧇ ꦱꦺꦥ꧀ꦠꦺꦩ꧀ꦧꦼꦂ꧍ 8 September.
“Di tengah tengah modernisasi sosial dan budaya, mal ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya ini masih mau melestarikan budaya Jawa. Ini luar biasa. Saya terharu dan bangga karena mal ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya berani bersikap dan berbuat di tengah gencarnya modernisasi”, terang Thony yang semakin lama suaranya tersendat sendat dan tak bersuara menahan haru.
Selanjutnya Ketua Begandring Soerabaia, Nanang Purwono, menjelaskan bahwa Begandring, selama seminggu menjelang peringatan ꧌ꦲꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦆꦤ꧀ꦠꦼꦂꦤꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀꧍ Hari Aksara Internasional (8 September) melakukan pengamatan lapangan atas penggunaan literasi Jawa di mal ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya.
Didapati bahwa di lingkungan ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya terhias bahasa Jawa dalam bentuk informasi publik ditempat tempat umum yang bertulis “Sugeng Rawuh”, ” Sugeng Tindak”, “Lawang Wetan”, ” Lawang Lor” dan “Monggo Munggah”. Sementara di dalam mal masih agar gambar gambar dan hiasan yang berbau Jawa seperti gambar Rama Shinta serta gunungan wayang.
Dalam kesempatan itu, ꧌ꦧꦼꦒꦤ꧀ꦢꦿꦶꦁ꧍ Begandring mengusulkan kepada Goetomo untuk menambah kuatnya literasi Jawa sebagai bagian dari budaya literasi Jawa. Yaitu mengusulkan penambahan penggunaan aksara Jawa pada ꧌ꦧꦲꦱꦗꦮ꧍ bahasa Jawa yang sudah dipakainya.
Menurut Goetomo, penggunaan literasi Jawa menjadi identitas dan komitmen perusahaan dalam pelestarian ꧌ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ꦗꦮ꧍ kebudayaan Jawa di tengah perubahan zaman dan modernisasi. Goetomo berterima kasih kepada Begandring atas dukungannya kepada mal Surabaya dalam pelestarian budaya (literasi) Jawa di Surabaya.
Selain kepada ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya, Begandring pada hari itu juga memberikan penghargaan kepada majalah berbahasa Jawa,꧌ꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ Panyebar Semangat yang beralamat di jalan Gedung Nasional Indonesia (GNI), Bubutan, Surabaya. Penghargaan atas penggunaan dan pelestarian literasi Jawa diberikan pada siang hari.
Kebetulan Senin, 11 September 2023 adalah perayaan HUT ke 90 ꧌ꦩꦗꦭꦃꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ majalah Panyebar Semangat yang sebenarnya jatuh pada 2 September. Di usia 90 tahun, Panyebar Semangat terus konsisten menggunakan bahasa dan꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa. Ia tidak goyah meski persaingan media semakin kuat dan ketat. Perubahan tekhnologi juga tidak menggoyahkan ꧌ꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ Panjebar Semangat. Panyebar Semangat terus konsisten melestarikan budaya Jawa.
Karena pertimbangan itulah Begandring Soerabaia, yang didukung oleh tokoh penggerak budaya ꧌ꦄ\ꦲꦺꦂꦩꦱ꧀ꦡꦺꦴꦤꦶ꧍ A. Hermas Thony, memberikan penghargaan itu atas pelestarian literasi Jawa.
Pada kesempatan itu, Begandring mengajak tim redaksi ꧌ꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍Panyebar Semangat berkolaborasi demi keberlanjutan pelestarian dan pengembangan literasi Jawa: bahasa dan aksara Jawa.
Saat itu suasana di ruang redaksi ꧌ꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍Panyebar Semangat cukup ramai dan meriah. Banyak tamu tamu datang menyampaikan selamat atas hari jadi nya ke 90 tahun. Di antara para tamu dan undangan adalah ꧌ꦄꦫꦶꦥ꦳꧀ꦄꦥ꦳ꦤ꧀ꦣꦶ꧍ Arif Afandi, mantan Wawali kota Surabaya dan mantan Direktur ꧌ꦗꦮꦥꦺꦴꦱ꧀꧍ Jawa Pos koran.
Menurutnya pemberian penghargaan oleh ꧌ꦧꦼꦒꦤ꧀ꦢꦿꦶꦁ꧍ Begandring ke ꧌ꦥꦚꦼꦧꦂꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ Panyebar Semangat ini adalah wujud upaya berjejaring menjaga identitas kota.
꧌ꦮꦭꦶꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦧꦪ꧍ Walikota Surabaya Instruksikan Jajaran Kota Gunakan ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ Aksara Jawa
Sementara itu Walikota Surabaya ꧌ꦌꦫꦶꦕꦲꦾꦣꦶ꧍ Eri Cahyadi di sela sela sidang Paripurna DPRD Kota Surabaya (11/9/23) menyinggung ke masalah literasi Jawa. Instruksi ke jajarannya itu disampaikan setelah bertemu AH Thony yang baru saja memberikan penghargaan kepada ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya.
Mendengar kabar dari Thony, walikota Eri merespon baik. Menurutnya, kita tidak boleh meninggalkan sejarah dan budaya. Termasuk literasi Jawa, khususnya ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ Aksara Jawa.
“Dalam rangka hari aksara, insyaAllah untuk nama nama di lingkungan kota ꧌ꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Surabaya, untuk kantor kantor, kita akan berikan nama nama dengan aksara Jawa, termasuk gerbang gerbang masuk ke kota surabaya serta ruang ruang di ꧌ꦧꦭꦻꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Balai Kota Surabaya. Jangan melupakan sejarah ya”, kata ꧌ꦌꦫꦶꦕꦲꦾꦣꦶ꧍ Eri Cahyadi setelah mengikuti sidang paripurna DPRD Kota Surabaya.
Sebelum sidang, Eri yang mendengar kabar dar ꧌ꦄ\ꦲꦺꦂꦩꦱ꧀ꦡꦺꦴꦤꦶ꧍ A. Hermas Thony bahwa Begandring Soerabaia baru saja memberikan penghargaan kepada Menejemen ꧌ꦥ꧀ꦭꦱꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Plaza Surabaya atas penggunaan literasi Jawa di mal yang dikelolanya, walikota Eri langsung menginstruksikan ke jajaran pemkot untuk segera mempersiapkan menggunakan Aksara Jawa.
Sementara itu Wakil Ketua ꧌ꦣꦺ\ꦥꦺ\ꦌꦂ\ꦣꦺ\ ꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ DPRD Kota Surabaya, AH Thony, dalam menanggapi pernyataan walikota menyampaikan bahwa kebijakan Walikota terkait dengan penggunaan aksara Jawa di kantor kantor dinas di lingkungan pemerintah kota, menjadi awal kebangkitan kebudayaan di kota ꧌ꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Surabaya.
Thony menambahkan bahwa kebijakan itu akan dengan sendirinya disertai dengan penguatan di bidang pendidikan formal melalui pelajaran bahasa dan aksara Jawa sehingga warga kota, khususnya generasi muda, mengerti ꧌ ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa yang nantinya disematkan untuk nama nama kantor instansi di kota꧌ꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Surabaya.
Thony menambahkan bahwa ini tidak hanya kebangkitan aksi literasi semata namun dengan hadirnya kembali ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa akan mentrigger peluang kreativitas seni budaya yang berdampak pada bidang ekonomi dan kesejahteraan.
“꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ Aksara Jawa ini bisa memberi inspirasi pada sektor seni misalnya menjadi kreasi motif seni batik, seni lukis dan kaligrafi. Sehingga ada ruang ruang dimana aksara Jawa ini menjadi dasar seninya”, ujar Thony penggerak budaya ꧌ꦯꦸꦫꦨꦪ꧍ Surabaya.
Ia menambahkan aksara Jawa ini bisa membumi kembali di ꧌ ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ꧍ Jawa Timur karena secara historis aksara Jawa pernah menjadi bahasa populer di jamannya. Buktinya banyak buku dan kitab yang masih beredar di ꧌ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ꧍ Jawa Timur ditulis dalam aksara Jawa. Plakard plakard yang tertempel pada rumah rumah warga (rumah lama) tertulis dalam tiga bahasa yang diantaranya aksara Jawa.
“Karenanya jangan sampai ꧌ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ꧍ aksara Jawa ini semakin menjadi asing, yang lebih asing daripada bahasa asing”, tandas Thony menyudahi. (nng/aksara by IS)
One thought on “Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Gunakan Kembali Aksara Jawa.”