Heroic Track: Jelajahi Jejak Pertempuran 10 November 1945, Ada Jejak Lubang Tembakan di Gedung Internatio

Begandring.com-Memori kolektif tentang 10 November 1945 terus diaktualisasikan melalui kegiatan jelajah di lokasi-lokasi tempat pertempuran legendaris itu benar-benar terjadi. Para peserta diajak melihat dan menemukan jejak-jejak yang menggambarkan sengit dan beraninya Arek-arek Suroboyo, di antaranya, jejak lubang tembakan berdiameter 7,7 mm di gedung Intenatio.

Beragam cara dilakukan demi pewarisan memori kejuangan dan kepahlawanan di Surabaya lintas generasi. Salah satunya melalui Heroic Track yang diikuti ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya, 8-11 Oktober 2024. Kegiatan rutin Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKOP) Kota Surabaya ini turut menggandeng Komunitas Begandring Soerabaia sebagai pemandu.

“Ada sekitar 300an lebih pelajar yang menjadi peserta Heroic Track tahun ini. Terbagi dalam 4 hari, jadi tiap hari ada 80 pelajar yang mengikuti kegiatan ini,” ujar Totok Wiji, Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya DKKOP.

Para pelajar SMP peserta Heroic Track sedang bersiap di depan Internatio. Foto: Begandring.com

Totok mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari komitmen Pemkot Surabaya dalam pelestarian nilai sejarah dan bangunan cagar budaya, khususnya bangunan yang berkaitan dengan memori kejuangan dan kepahlawanan.

“Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan tentang sejarah kota Surabaya, serta memperkenalkan objek wisata sejarah yang dapat menumbuhkan sikap kepahlawanan pada generasi muda khususnya siswa/siswi SMP di kota Surabaya,” tambahnya.

Agar konkret dampaknya, DKKOP menyiapkan soal pre test untuk mengukur pengetahuan peserta pada saat belum menerima materi serta post test pada saat setelah pemberian materi, selama peserta mengikuti Heroic Track.

Peserta berasal dari kalangan siswa SMP lintas sekolah. Di antaranya SMP STELLA MARIS, SMP Negeri 1, SMP Negeri 43, SMP Muhammadiyah 2, SMP Negeri 2, SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Barunawati, dan SMP Unesa 1, SMP Kemala Bhayangkari 6, dan lainnya.

Baca Juga  Prof. Dr Jan v/d Putten Dari Jerman Datang Ke Surabaya Demi Aksara Jawa.  

Meski cuaca sedikit terik, para peserta tetap tampak antusias menjelajah sudut-sudut yang merekam peristiwa pertempuran 10 November. Berkumpul di Kawasan Kota Lama, mereka menjelajahi spot-spot antara lain Taman Sejarah, Jembatan Merah, replika Mobil Mallaby, Gedung Internatio, Kantor Telepon Utara, Penjara Kalisosok, dan De Javasche Bank.

Tempat-tempat tersebut memang merekam memori perang yang lantas dijadikan dasar Hari Pahlawan di Indonesia. Serbuan tentara sekutu yang datang dari arah laut, mau tak mau melintasi kawasan kota lama yang dulunya bernama Herrenstraat, Willemsplain, dan Willemskade, yang sekarang menjadi Jalan Rajawali, Taman Sejarah, dan Jalan Jembatan Merah.

Wah, ternyata masih ada jejak tembakan peluru ya di sini,” ujar Adelia, salah satu peserta.

Zaki Yamani menunjukkan jejak tembakan peluru di salah satu sudut gedung Internatio kepada para peserta. Peristiwa yang terjadi 79 lalu masih meninggalkan jejak, salah satunya berupa lubang tembakan yang diduga dari peluru kaliber 7,7 mm. Foto: Begandring.com

 

Para peserta memang diajak melihat dan menemukan jejak-jejak yang menggambarkan sengit dan beraninya Arek-arek Suroboyo kala itu. Peristiwa yang terjadi 79 lalu itu ternyata masih meninggalkan jejak, di antaranya berupa lubang tembakan yang diduga dari peluru kaliber 7,7 mm

Di setiap sesinya, para peserta itu dibagi menjadi dua grup. Di grup A, Ketua Begandring Achmad Zaki Yamani bertindak sebagai guide. Sementara grup B dipimpin oleh Fajar Kurniawan, reenactor dan anggota Begandring lainnya.

Zaki Yamani (tengah, memegang megaphone) sedang menjelaskan sejarah Gedung Internatio pada para peserta. Foto: Begandring.com

Zaki Yamani mengapresiasi kegiatan Heroic Track. Dirinya menuturkan, salah satu fokus Komunitas Begandring Soerabaia memang pada edukasi sejarah kota.

Baca Juga  Membabar Genealogi Hari Pahlawan: Konsolidasi Massa dan Ideologi

“Tidak hanya kepada audiens umum, namun kepada pelajar SMP pun kami senang bisa berbagi cerita,” ujarnya mantap. Terlebih, pria bersahaja itu mengatakan dirinya juga punya anak yang sedang duduk di bangku SMP. Baik Zaki maupun Fajar tampak telaten melayani keingintahuan dari para peserta.

“Adik-adik siswa SMP itu adalah tenaga segar dari pada Bangsa Indonesia wajib kita bangun nilai-nilai kejuangan dan patriotisme, terkhusus mewarisi jiwa Soera Ing Baja”, lanjut Zaki, yang tahun ini mendapatkan penghargaan dari Kepolisian RI karena peran aktifnya membantu menelusuri jejak nilai-nilai Kepahlawanan M Jasin dalam momentum lahirnya Hari Juang Polri.

Fajar (tengah) membimbing para peserta keluar dari Internatio menuju destinasi lainnya. Foto: Begandring.com

Heroic Track merupakan salah satu agenda DKKOP Surabaya dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan. Beberapa kegiatan lain seperti pameran dan parade sedang disiapkan hingga puncaknya pada 10 November 2024 ini. (*)

 

Foto Aktivitas Heroic Track lainnya

 

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *