Begandring.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Doddy Zulverdi yang ditemani oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati beserta rombongan pada Jumat pagi, 23 Juni 2023, menginspeksi lokasi yang bakal menjadi tempat penyelenggaraan Festival Peneleh di lingkungan Kelurahan Peneleh, Surabaya. Ikut membersamai mereka adalah Camat Genteng Muhammad Aries Hilmi dan Lurah Peneleh Skundario.
Rencananya Festival Peneleh ini akan digelar pada awal 7-9 Juli 2023 yang dikerjakan secara kolaboratif antara Bank Indonesia, Pemerintah Kota Surabaya dan komunitas Begandring Soerabaia dan didukung oleh Fakultas Ilmu Budaya Unair dan elemen lainnya.
Festival Peneleh adalah sebuah wadah yang menjadi etalase potensi lokal yang ada di lingkungan Kelurahan Peneleh. Festival ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam proses pengembangan pariwisata kawasan Peneleh yang berbasis sejarah, kebudayaan dan ekonomi.
Untuk melihat persiapan Festival Peneleh, Bank Indonesia sebagai mitra Pemkot Surabaya juga telah melakukan sejumlah kegiatan bersama. Yaitu pelatihan sumber daya manusia melalui Pelatihan Pengelolaan Kampung Wisata Sejarah Peneleh yang digelar mulai Senin – Kamis (19-22 Juni 2023) di hotel Platinum Surabaya.
Dari hasil pelatihan selama 4 hari itu, peserta pelatihan ditugasi untuk memandu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Doddy Zulverdi dan rombongan yang berkunjung ke kawasan Peneleh pada jumat pagi. Adapun titik kunjungan adalah rute jelajah sejarah, yang menjadi salah satu mata kegiatan dalam menyambut Festival (7-9 juli 2023).
Rute itu adalah Rumah Lahir Bung Karno (RLBK) di jalan Pandean IV, lalu Sumur Jobong di Pandean I dan ke rumah HOS Tjokroaminoto di Peneleh VII serta melihat stand bakal SWK (Sentra Wisata Kuliner). Terakhir rombongan mampir di Lodji Besar jalan Makam Peneleh 46, yang menjadi pusat kendali kegiatan komunitas Begandring.
Sesampainya di Lodji Besar, Doddy Zulverdi yang didampingi Wiwiek Widayati, diajak melihat ruangan ruangan Lodji Besar, yang penuh dengan informasi sejarah Surabaya. Informasi itu dalam bentuk foto foto lama, peta peta kota Surabaya, reklame jadul dan fragmentasi artefak gerabah, keramik, batu bata kuno, helem Perang Dunia ke dua.
Untuk menambah wawasan tentang sejarah kota Surabaya, Doddy Zulverdi menerima sebuah cindera mata dari Begandring Sowrabaia berupa buku catatan sejarah yang berjudul “Meneropong Sejarah Kota Surabaya dari Sungai Kalimas”.
Dari diskusi singkat di Lodji, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Doddy Zulverdi mendapat gambaran singkat tentang sejarah kawasan Peneleh, yang menjadi modal pengembangan wisata. Diharapkan Festival Peneleh mendatang dapat mendukung rencana pemerintah dalam pengembangan wisata Peneleh yang berbasis sejarah dan budaya. (nng)