Kisah Makam Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang Misterius

Masih soal Makam Belanda Peneleh di Surabaya. Yang benar-benar tidak terurus. Ada lebih dari 3.000 makam menempati area 5 hektare.  Salah satu yang mencolok adalah makam Gubernur Jenderal Hindia Belanda Pieter Merkus.

Dia meninggal tahun 1844, dikubur di Pemakaman Krembangan. Namun pada 1847, ketika Makam Peneleh dibangun, jenasah sekaligus prasastinya dipindah ke Makam Peneleh, empat tahun kemudian.

Menurut banyak literatur, Merkus satu-satunya gubernur Jenderal yang dimakamkan di luar ibu kota negara, yaitu Bogor dan Jakarta. Merkus bahkan mencatat satu-satunya gubernur Jenderal yang meninggal saat menjabat.

Akhir hayatnya sungguh misteri. Pilihannya pindah ke Surabaya saat sakit menjadi tanda tanya sampai sekarang.

Menurut, Rob van de Ven Renardel, satu ahli waris elite zaman Belanda yang dimakamkan di Peneleh, keputusan Merkus keluar ibu kota, bahkan saat sakit, menimbulkan teka-teki di sejarah Belanda.

Merkus, kata Rob, awalnya tinggal di Batavia. Kemudian memutuskan tinggal di Istana Bogor ketika sakit. “Namun ketika kesehatannya makin buruk dia justru memilih tinggal di Istana Simpang di Surabaya (sekarang Grahadi),” kata Rob dalam Majalah Monsun. Majalah ini terbit di Belanda 10 April 1999.

Perjalanan di Batavia-Surabaya yang melelahkan hampir tiga pekan itu, justru membuat sakitnya bertambah parah. Ada dugaan Merkus ingin istirahat sehingga memilih kota militer di Jawa bagian timur ini.

foto: dok/pri”Namun ada pandangan lain yang yakin Merkus sengaja dibiarkan dan disingkirkan dari kekuasaan negeri jajahan oleh Kerajaan di Belanda karena dianggap tidak loyal,” ujar Metselaar.

Salah satu dasar dugaan ini karena, surat Merkus agar dikirim dokter dari Batavia, tidak pernah dijalankan hingga akhir hayatnya.

Baca Juga  Garap Film Asal-usul Kota Surabaya

Prasasti lempengan baja di atas makam Merkus yang berusia hampir dua abad masih jelas bisa dibaca. Ukurannya selebar dua daun pintu. Prasasti ini berbahasa Belanda kuno yang jika diartikan sebagai berikut:

“Paduka Yang Mulia Pieter Merkus, komandan pasukan tempur Hindia, veteran perang Prancis, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Memimpin tanah dan laut harapan Tuhan dan lain-lain dan lain-lain. Beliau wafat di Simpang Huis (Istana Simpang atau Grahadi) 2 Agustus 1844”. (*)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *