Begandring Soerabaia bikin program baru. Namanya BegandRRIngan. Program ini berupa talkshow sejarah di Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya.
Program baru tersebut dilaunching usai nobar film Soera ing Baja, Gemuruh Revolusi’45 hasil kolaboratif dengan TVRI Jawa Timur, Pemkot Surabaa, dan FIB Unair, Senin malam (2/1/2022).
“Acaranya dikemas dalam ngobrol santai. Karena belajar sejarah itu memang harus menggembirakan,” ujar Nanang Purwono, ketua Begandrig Soerabaia.
Sedianya, BegandRRIngan mengudara setiap hari Senin pada pukul 20.00 sepanjang tahun 2023. Sementara di Begandring juga akan menayangjan talkshow tersebut di Youtube Channel Heritage Walk.
Dalam siaran perdana hadir Nanang Purwono (Ketua Begandring Soerabaia), Yayan Indrayana (sekretaris) dan Ahmad Zaki Yamani (Kepala Divisi Pendidikan dan Latihan). Ada pun tema yang dibahas, “Alun Alun Surabaya yang Sebenarnya”.
Dari tema itu menunjukkan adanya kesan kritik terhadap keberadaan Alun- Alun Surabaya di Balai Pemuda Begandring Soerabaia berupaya meluruskan sejarah yang bengkok atau salah kaprah atau salah tapi dianggap benar.
Lalu di manakah Alun-Alun Surabaya yang sebenarnya?
“Dari temuan dan penelusuran yang dilakukan Begandring baik secara kepustakaan maupun empiris, ditemukan keberadaan alun-alun yang sebenarnya. Kebenaran ini memiliki dasar yang kuat baik secara faktual maupun data data sejarah,” jelas Nanang.
Dia lalu melanjutkan, ada dua lokasi alun-alun yang sebenarnya. Pertama, di kawasan Tugu Pahlawan, Kelurahan Alun Alun Contong. Kedua, di kompleks Masjid Kemayoran, Kelurahan Kemayoran.
“Masing masing keberadaan alun-alun ini tertuang dalam sumber-sumber sejarah dan bukti toponimi yang masih ada,” beber jurnalis senior itu.
“Di kawasan alun-alun kedua, di Kemayoran, di sana terpetakan tata ruang pusat pemerintahan klasik Surabaya. Misalnya ada kampung Kauman (Kemayoran Kauman, ada masjid (Masjid Kemayoran), ada alun-alun.Yang sekarang jadi lapangan alun-alun itu berdiri sekolahan Ta’miriyah dan SMPN 2 dan ada kantor Kabupaten Surabaya yang sekarang berdiri gedung Kantor Pos Besar Surabaya,” imbuh Nanang.
Kebenaran dan fakta sejarah ini penting diungkap untuk menjaga kesejarahan Kota Surabaya. Salah satunya sejarah pemerintahan Surabaya. Bahwa Surabaya yang sekarang berbentuk pemerintahan kota, sebelumnya pernah berbentuk pemerintahan kotamadya, pemerintahan Kabupaten, hingga pemerintahan kadipaten.
“Ternyata bukti-bukti dari Surabaya yang pernah berbentuk pemerintahan Kabupaten dan kadipaten masih bisa dikenali. Salah satunya adalah konsep alun-alun,” tadas Yayan Indrayana, arsitek yang getol melakukan penelusuran data-data historis.
Nanang mengungkapkan, BegandRRIngan akan menyajikan tema-tema bergenre sejarah lain. Beberapa narasumber dari Begandring juga telah menyatakan kesiapannya, di antaranya Kuncarsono Prasetyo dan TP Wijoyo.
“Di Begandring ada yang spesifik meneliti sejarah perang kemerdekaan, sejarah kolonial, sejarah klasik, sejarah arsitektur bangunan cagar budaya, sejarah perkeretaapian, sejarah punden, dan sejarah pergerakan nasional,” pungkas Nanang. (tim)
One thought on “RRI-Begandring Soerabaia Rilis Talkshow Sejarah”