Begandring.com: Surabaya (17/9/23) – Pasca kebakaran di ꧌ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦤꦱꦾꦺꦴꦤꦭ꧀ꦆꦤ꧀ꦣꦺꦴꦤꦺꦱꦾ꧍ Museum Nasional Indonesia (MNI) Jakarta, khususnya di bagian belakang Gedung A, pada Sabtu malam (16/9/23), Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia menerbitkan Siaran Pers dengan nomor: 470 sipers/46/IX/2023.
Disebutkan bahwa sebagian koleksi yang terdampak adalah ꧌ꦫꦺꦥ꧀ꦭꦶꦏ꧍ replika seperti pada bagian pra sejarah. Statement ini telah dipublikasikan oleh media masa dan dibaca di negeri Belanda. Sebagaimana dijelaskan oleh pelaksana tugas (plt) Kepala Badan Pelayanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Achmad Mahendra bahwa artefak yang terdampak (terbakar) adalah benda replika (tiruan).
Pemerhati sejarah dan profesional di Belanda langsung menanggapi dan menanyakan statement itu. Salah satunya adalah Emile Leushuiz. Dalam pesan Whatsapp ia bertanya, “Kok replika……ngapain ada replika di museum????”, tanya ꧌ꦥꦼꦒꦶꦪꦠ꧀ꦣꦤ꧀ꦄꦏ꧀ꦠꦶꦮ꦳ꦶꦱ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦴꦤ꧀꧍ pegiat dan aktivis kebudayaan di Belanda, Emile Leushuiz, yang sudah fasih berkomunikasi dalam ꧌ꦧꦲꦱꦆꦤ꧀ꦣꦺꦴꦤꦺꦱꦾ꧍ bahasa Indonesia.
Pertanyaan ini dirasa kurang berlogika karena museum besar dan nomor satu di Indonesia kok memasang barang tiruan.
“Itu asal omong atau sudah mulai menutup nutupi fakta? Harus dipertanyakan”, tambah Emile setelah membaca berita dari media online yang bisa dibaca di ꧌ꦧꦼꦭꦤ꧀ꦣ꧍ Belanda.
Tidak hanya media Indonesia yang bisa dibaca di sana, media Nasional di Belanda juga sudah memuat profesional tentang kebakaran Museum Nasional Indonesia. Salah satunya masuk headline ꧌ꦱꦸꦫꦠ꧀ꦏꦧꦂ꧍ surat kabar NOS.nl.
Sementara profesional dan konsultan permuseuman dunia, Max Meijer, di kota ꧌ꦄꦩ꧀ꦱ꧀ꦠꦼꦂꦣꦩ꧀꧍ Amsterdam juga langsung berkomentar tentang musibah kebakaran di Museum Nasional Indonesia Jakarta, museum yang sudah tidak asing baginya. Max Maijer sudah beberapa kali sebagai konsultan museum untuk museum museum di Indonesia
Max menegaskan bahwa musibah ini menjadi perhatian ꧌ꦧꦼꦭꦤ꧀ꦣ꧍ Belanda dan buktinya adalah pemberitaan di media nasional dan masuk headline. Max menambahkan dari petikan media NOS.nl bahwa Museum Nasional ini sedang menunggu pengembalian sekitar 470 karya seni yang dipindahkan ke ꧌ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦧꦼꦭꦤ꧀ꦣ꧍ museum Belanda pada masa kolonial.
Secara terpisah, kritik juga datang dari dalam negeri yang mengatakan bahwa benda benda bersejarah itu dikembalikan saja ke ꧌ꦧꦼꦭꦤ꧀ꦣ꧍ Belanda jika keamanan di museum dalam negeri kurang baik.
Menurut pendapat professional museum TiMe Amsterdam (Max Meijer dan Petra Timmer) bahwa semua museum di seluruh dunia harus menerapkan standar tertinggi keamanan. Max mengingatkan bahwa di Jakarta pada 2018 pernah ada musibah kebakaran yang menghabiskan gedung museum. Yaitu ꧌ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦧꦲꦫꦶꦣꦶꦗꦏꦂꦠ꧍ Museum Bahari di Jakarta.
Museum Nasional dan museum besar lainnya harus menjadi ꧌ꦆꦤ꧀ꦱꦠꦶꦠꦸꦱꦶ꧍ institusi yang paling aman di mana koleksi nasional harus aman dan terlindungi dari ancaman seperti pencurian, perampokan, dan kebakaran”, Max mengingatkan sebagai konsultan museum profesional.
“Ingat, ꧌ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀꧍ Museum tersebut sedang menunggu pengembalian sekitar 470 artefak lainnya dari ꧌ꦥꦼꦩꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦃ Pemerintah Belanda”, pungkas Max. (nng/aksara oleh IS)