Begandring.com-Angkat tema Stop Bullying, padukan kreativitas dan semangat keberagaman Pancasila dalam nuansa budaya Jawa.
Budaya adalah elemen penting dari suatu bangsa. Oleh karena itu, melestarikan sebuah budaya adalah mutlak dilakukan jika ingin jati diri bangsa tidak terkikis oleh arus jaman. Hal inilah yang digaungkan oleh SMA Kristen Masa Depan Cerah Surabaya (SMAKr MDC) dalam acara Pagelaran Budaya Jawa yang diadakan pada Rabu, 22 Mei 2024. Acara ini selain sebagai wadah untuk unjuk kreativitas siswa, juga dilakukan dalam rangka pemenuhan kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang merupakan salah satu bagian dari penerapan kurikulum merdeka.
Siswi SMA Kr. MDC kenakan kebaya dalam pertunjukan. Foto: MDC
Konsep yang ditampilkan dalam acara ini berupa penampilan drama dan musik yang ditampilkan secara bergiliran oleh setiap kelas mulai dari siswa kelas X dan kelas XI. Dengan mengangkat tema utama “STOP BULLYING”, setiap kelas mencoba mengemasnya dalam sebuah drama berbahasa Jawa yang sangat menarik dan seru untuk dinikmati, apalagi siswa mengkolaborasikan antara live action dengan tampilan video didalamnya.
Hadir juga dalam acara ini Achmad Syahroni, perwakilan dari Pemkot Surabaya. Juga Suharyono, perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Rizky Febriyan, perwakilan dari Disbudporapar Surabaya, serta Acmad Zaki Yamani, Ketua Komunitas Begandring Soerabaia.
“SMA Kr. MDC telah menunjukkan kontribusi nyata dalam pembentukan Karakter Siswa yang mencintai budaya daerahnya, hal ini tak lepas dari kecakapan kepala sekolah dalam menerapkan manajeman guru, siswa dan sekolah secara keseluruhan”, ujar Suharyono dalam sambutannya
Suharyono menegaskan, hal itu tentunya menjadi teladan yang bagus bagi sekolah-sekolah yang lain untuk dapat menerapkannya juga.
Acmad Zaki Yamani, Ketua Komunitas Begandring Soerabaia, memberikan sambutan dalam pagelaran. Foto: MDC
Achmad Zaki Yamani, Ketua Begandring Soerabaia yang juga hadir dalam acara ini selaku tamu undangan merangkap dewan juri turut mengatakan dalam sambutannya, bahwa kontribusi SMA MDC bagi keraifan lokal dan budaya Surabaya sudah mulai ditunjukkan dalam acara Parade Oud Soerabaja yang diadakan di Balai Pemuda beberapa waktu lalu.
“SMA Kr Masa Depan Cerah Surabaya mewujudkan masyarakat berbudaya yang berlandaskan Pancasila dan menanggulangi perundungan dengan cara menanamkan kesetiakawanan kepada sesama, hal ini sangat luar biasa dan patut dijadikan contoh untuk sekolah-sekolah lain,” tegas Zaki Yamani dalam sambutannya.
Hal ini tentunya sangat layak diapresisasi sebab ini adalah wujud nyata dari generasi muda yang mencintai budaya negeri sendiri.
Satu hal yang cukup unik adalah ketika Liem Sioe Ie selaku Kepala Sekolah SMA MDC menyampaikan sambutanya dengan menggunakan Bahasa Jawa.
Liem Sioe Ie memberi sambutan dalam bahasa Jawa. Foto: MDC
“Pagelaran Budaya ini diharapkan bukan hanya sebagai sarana unjuk kreativitas siswa saja, namun juga menjadi semangat untuk menumbuhkan dan memupuk rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal,” ujar Liem.
Acara pagelaran berjalan semakin menarik dengan munculnya para Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) yang diperankan oleh para guru SMA MDC. Hal ini mendapatkan respon positif dari audiens yang hadir dalam acara tersebut. (*)
Punokawan Masa Depan Cerah, diperankan oleh para guru. Foto: MDC
Foto-foto lain Pagelaran: