Gandeng Penerbit, Begandring Soerabaia Siap Produksi Buku-Buku Sejarah

The Begandring Institute mulai melebarkan sayap. Pasca dilaunching pada 13 Januari 2023 lalu, salah satu divisi Begandring Soerabaia itu menjajaki kerja sama dengan penerbit buku.

Langkah itu dimulai dengan mengadakan workshop bertajuk “Pengembangan dan Pemasaran Buku Digitalisasi Sejarah” di Lodji Besar, Jalan Makam Peneleh 46 Surabaya, Senin (20/3/2023) malam.

Acara itu dihadiri Supolo Setyo Widodo, owner Penerbit Media Edukasi Creative dan juga Wakil Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Timur.

Hadir pula, Ketua Begandring Soerabaya Nanang Purwono, Direktur Eksekutif The Begandring Institute Kuncarsono Prasetyo, dan puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya.

Kuncarsono Prasetyo mengatakan, Begandring sebagai komunitas sejarah yang bersifat inklusif selalu melibatkan publik dalam kegiatannya. Tak terkecuali mahasiswa yang menjadi insan akademik yang tidak asing dengan dunia tulis menulis.

“Mereka ini kan pasti bergelut dengan membuat laporan dan jurnal ilmiah. Dalam kegiatan komunitas ini mereka diwadahi dan didorong untuk membuat karya tulis berdasarkan passion mereka dan sesuai jalur akademiknya,” kata Kuncarsono.

Selama ini, para mahasiswa yang sering mengikuti kegiatan Begandring terlibat berasal dari FIB dan Fisip Unair, ITS, Unesa, dan lainnya.

Awalnya, sebut Kuncarsono, mereka hanya sekadar kumpul-kumpul. Kemudian mengikuti acara diskusi, jalan-jalan sejarah, sampai akhirnya tergerak untuk menulis.

“Kita punya portal begandring.com. Ada mahasiswa dari FIB yang menulis tentang sejarah Surabaya. Ada juga mahasiswa Fisip yang menulis tentang hubungan internasional Indonesia dan luar negeri,” ungkap Kuncarsono.

Gandeng Penerbit, Begandring Siap Produksi Buku-Buku Sejarah
Supolo Setyo Widodo mempresentasikan peluang buku digital. foto: begandring

Nanang Purwono mengatakan, penulisan adalah salah satu program Begandring. Hal ini dilakukan untuk lebih mewadahi dan mendorong anggota serta publik gemar menulis.

Baca Juga  Madrasah Mufidah, Jejak Sejarah KH Mas Mansur di Surabaya

Nanang menuturkan, Begandring Soerabaia yang sudah menerbitkan buku-buku bergenre sejarah ingin memperkuat ekosistem penulisan dan penerbitan buku harus dibangun.

Untuk itu, kata dia, ada lima unsur yang harus dibangun, yakni bahan tulisan (sources), penulis (producer), universitas (cultuvating producer), pasar (market) dan pendukung (sponsorship).

Menurut Nanang, etika buku dianggap sebagai jendela dunia dan tulang punggung pengetahuan, maka perlu disadari bahwa negeri ini membutuhkan ketersediaan buku-buku sebagai penguatan backbone dan jendela sebagai arah pembangunan bangsa.

“Surabaya ini kaya akan sejarah. Karenanya, perlu secara bersama-sama untuk bisa didokumentasikan untuk penguatan jati diri bangsa dan jendela untuk melihat jati diri itu sendiri baik oleh warga Indonesia maupun warga dunia,” jelas mantan wapimred JTV itu.

Nanang lalu mengatakan, Begandring melihat sekarang saatnya yang tepat untuk mengumpulkan narasi yang sudah ditulis selama lebih dari setahun untuk menjadi bentuk buku.

“Kami ini dalam berkegiatan penuh dengan narasi. Utamanya narasi lisan. Ini terkait dengan kegiatan jelajah sejarah Surabaya Urban Track (Subtrack),” kata Nanang.

Menurut Nanang, di era sekarang, buku tidak lagi berbentuk fisik seperti dulu. Karena seiring perkembangan teknologi dan zaman, buku bersifat paperless atau digital.

Karena itu, timpal dia, cara Begandring menggandeng Penerbit Media Edukasi Creative yang menjadi penerbitan buku-buku digital, dianggap sangat efektif untuk mewujudkan cita-cita itu.

Supolo Setyo Widodo menyambut baik ajakan Begandring Soerabaia. “Saya merasa terhormat bisa bekerja sama dengan Begandring. Saya banyak kenal orang-orang di sini, ada Mas Yudi, Mas Nanang, Mas Kuncar, dan banyak lagi,” ujar dia.

Supolo membeberkan, saat ini Pemerintah Pusat getol mendorong program literasi. Salah satunya yang disampaikan Presiden Jokowi. Di mana, sesuai RPJMN 2020-2024, perlu dilakukan perluasan akses digital perpustakaan sebagai sumber informasi yang terpercaya.

Baca Juga  Jejak Tersembunyi Soekarno Dibedah di Sekolah Kebangsaan

“Sekarang ini makin tumbuh ruang baca digital. Orang bisa mengakses buku dengan mudah. Di mal, di objek wisata, di kendaraan umum, dan lainnya,” ujar Polo.

Penyediaan ruang baca itu, kata dia, tentu butuh konten. Karena itu, pemerintah membuka seluas-luasanya kepada penulis untuk membuat karya yang bisa dinikmati masyarakat secara luas.

Karenanya, dalam presentasinya di Lodji Besar, Supolo mendorong komunitas untuk rajin mendokumentasikan cerita-cerita sejarah yang selama ini rutin dinarasikan secara lisan.

Gandeng Penerbit, Begandring Siap Produksi Buku-Buku Sejarah
Agus Wahyudi memandu diskusi. foto: begandring

“Saat ini sedang dibutuhkan ribuan buku untuk mengisi perpustakaan perpustakaan digital. Konten sejarah yang komunitas selama ini geluti, bisa menjadi konten buku digital yang sedang dibutuhkan,” jelas Supolo yang pernah menjadi pimpinan JP Book (Jawa Pos Group).

Ia menambahkan, di masa pandemi kebutuhan masyarakat terhadap buku-buku digital meningkat tajam. Pun pada pasca pandemi, tren buku- buku digital dan perpustakaan digital menjadi kebutuhan dan akan terus meningkat.

Kesempatan kolaborasi antara Begandring Soerabaia dan Penerbit Media Edukasi Creative ini akan membuka dan mendorong kreativitas dan inspirasi untuk meningkatkan produktivitas komunitas.

Apalagi sekarang makin banyak pihak yang menjadikan Begandring Soerabaia sebagai objek penelitian karena sudah terbukti dan teruji sebagai komunitas yang berpengaruh dan selalu melibatkan partisipasi publik dalam berkegiatan.

Begandring Soerabaia melalui beberapa program kegiatan yang selama ini dilakukan secara konsisten menunjukkan upaya komprehensif dalam penelusuran, pelestarian, penguatan dan pendokumentasian sejarah dan cagar budaya Kota Surabaya.

Kegiatan-kegiatan nyata, khususnya pendokumentasian, adalah penulisan artikel di portal begandring.com dan pembuatan video serta film dokumenter. (tim)

Artikel Terkait

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x