Budaya adalah elemen penting dari suatu bangsa. Oleh karena itu, melestarikan sebuah budaya adalah mutlak dilakukan jika ingin jati diri bangsa tidak terkikis oleh arus jaman. Hal inilah yang digaungkan oleh SMA Kristen Masa Depan Cerah Surabaya (SMAKr MDC) dalam acara Pagelaran Budaya Jawa yang diadakan pada Jumat, 16 Mei 2025 lalu. Acara ini selain sebagai wadah untuk unjuk kreativitas siswa, juga dilakukan dalam rangka pemenuhan kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang merupakan salah satu bagian dari pelestarian budaya dalam penerapan kurikulum merdeka.

Konsep yang ditampilkan dalam acara ini berupa penampilan Ketoprak dan Wayang Orang yang ditampilkan secara bergiliran oleh setiap kelas mulai dari siswa kelas X dan kelas XI. Dengan mengangkat tema utama “Simphony Nusantara”, setiap kelas mencoba mengemasnya dalam sebuah drama tradisonal berbahasa Jawa yang sangat menarik dan seru untuk dinikmati, apalagi siswa mengkolaborasikan antara live action dengan tampilan video didalamnya, sehari itu SMA Kristen Masa Depan Cerah Surabaya serasa menjadi “Sasono Budoyo “, tempat dimana budaya ditampilkan dan lestarikan.

Hadir dalam acara ini Tomy Ardiyanto Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan yang hadir mewakili Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya serta menyampaikan sambutan atas nama Wali Kota Surabaya, Jonathan Christian Wibisono budayawan, Achmad Zaki Yamani Ketua Komunitas Begandring Soerabaia dan Sinung Harjanto seorang akademisi di SMA Kristen MDC yang dikenal memiliki kecintaan mendalam terhadap budaya Jawa, yang turut hadir sebagai tamu dan dewan juri dalam kegiatan ini.
Achmad Zaki Yamani, Ketua Begandring Soerabaia mengatakan dalam sambutannya, bahwa SMA Kristen Masa Depan Cerah Surabaya menjadi pelopor ditingkat Sekolah Menengah Atas dalam pelestarian budaya, dikarenakan hal ini sudah sangat jarang dilakukan oleh sekolah-sekolah lain, sehingga kegiatan serupa wajib digalakkan Kembali diera penuh degradasi kebudayaan ini, ini tentunya sangat layak diapresisasi sebab ini adalah wujud nyata dari generasi muda yang mencintai budaya negeri sendiri.
Satu hal yang cukup unik adalah ketika Liem Sioe Ie selaku Kepala Sekolah SMA MDC menyampaikan sambutanya dengan menggunakan Bahasa Jawa, “Pagelaran Budaya ini diharapkan bukan hanya sebagai sarana unjuk kreativitas siswa saja, namun juga menjadi semangat untuk menumbuhkan dan memupuk rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal,” ujar beliau.

Acara pagelaran berjalan semakin menarik takkala semua guru yang menggunakan baju tradisonal Jawa melakukan Flash Mob dengan sangat serempak dan kompak, maka nuansa satu jiwa dalam budaya sangat lekat sekali, ditambah atmosfir semangat para Wali Murid dan semua siswa yang hadir dalam Gedung Gym tutut bersorak serta memberikan tepuk tangan yang sangat meriah, nuansa kekeluargaan dan kebersamaan sangat kuat sekali.
Foto-Foto Pagelarasan Budaya Simphony Nusantara