Dari 38 peserta wisata sejarah program Surabaya Urban Track (Subtrack) dengan tema Jejak Eropa di Surabaya, terdapat 5 peserta yang masih berusia anak anak. Mereka mengikuti jalan-jalan sejarah hingga usai.
Anak-anak itu harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer. Durasi yang ditempuh selama 3,5 jam, mulai pukul 08.00 hingga 11.30.
Menurut pasangan keluarga Agung dan Gita Pratama, kegiatan jelajah sejarah di bekas Kampung Eropa ini menyenangkan. Termasuk bagi anak anaknya yang turut serta.
“Anak saya menikmati sih, yang besar atau pun yang kecil,” terang Gita Pratama.
Gita mengakui bahwa wisata sejarah ini cukup padat materi dan padat energi, tapi masih terhitung aman bagi anak-anaknya. Mereka sekeluarga bisa menikmatinya dan menyimak narasi yang disampaikan pemandu.
“Anak-anak masih bisa menangkap sih untuk penjelasannya. Yang penting mereka paham dulu tentang wisata tadi itu tentang sejarah,” imbuh Gita.
Tidak hanya dua putrinya, tiga anak anak lainnya juga terlihat sangat menikmati perjalanan wisata sejarah di bekas Kampung Eropa Surabaya. Di sepanjang perjalanan, kelima anak anak ini aktif dan tertib.
Perjalanan wisata sejarah yang dilakukan dengan berjalan kaki telah memberi pengalaman nyata kepada semua peserta baik yang dewasa maupun yang anak-anak bahwa belajar sejarah itu menyenangkan.
Belajar sejarah tidak harus di dalam sebuah ruangan sambil memegang buku. Benda, bangunan, dan kawasan bersejarah ternyata lebih dari sebuah buku sejarah.
Karenanya, wisata sejarah dengan berjalan menyusuri tempat-tempat bersejarah memberikan pengalaman interaktif antara pembelajar (peserta) dengan objek sejarah. (nanang purwono)