Dianggap Berpengaruh, Melbourne University Teliti Begandring Soerabaia

Makin banyak saja peneliti asing yang tertarik dengan kiprah Begandring Soerabaia. Komunitas yang concern meneliti sejarah dan budaya ini dianggap paling berpengaruh dan punya aksi-aksi nyata.

Yang mutakhir, Begandring Soerabaia kedatangan tamu dari Australia. Namanya, Prof Katharine McGregor. Dia mengajar di School of Historical and Phylosofical Studies, and School of Culture and Communications, Faculty of Arts, Melbourne University, Australia.

Katharine McGregor mengunjungi Lodji Besar di Jalan Makam Peneleh 46, Surabaya, Selasa (14/3/2023). Dia mewawancarai Ketua Begandring Soerabaia Nanang Purwono.

Katherine tergabung dalam tim peneliti bersama Profesor Ana Dragojlovic, Dr. Grace Leksana dan Ms. Astrid Kerchman. Mereka mengangkat tema penelitian yang berjudul “Submerged Histories: Memory Activism in Indonesia and the Netherlands.”

Melalui jejaringnya, Katharine mengetahui Begandring Soerabaia dan berpikir pantas menjadikannya sebagai narasumber dalam penelitiannya.

“Komunitas ini (Begandring Soerabaia) memiliki kelebihan sebagai komunitas sejarah. Karena perannya yang tidak hanya edukasi, tapi juga advokasi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Nanang Purwono menjelaskan banyak hal, dari kegiatan Begandring sampai keberadaan bangunan bersejarah di Kota Pahlawan.

Nanang lalu menjelaskan heritage dan peninggalan sejarah yang masih tersebar di Surabaya adalah sumber dan bahan yang dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai sarana membangun jembatan pemahaman yang mutual (mutual understanding ties) antara Indonesia dan Belanda.

Nanang juga menjelaskan, dalam upaya pelestarian, pengelolaan dan pemanfaatan itu, Begandring Soerabaia melakukan kolaborasi pentahelix yang melibatkan lima unsur.

“Ada pemerintah, akademisi, dunia usaha, media dan komunitas sendiri. Kolaborasi ini tidak hanya tertutup dari lokal dan nasional, bahkan dari dunia internasional,” terang jurnalis senior yang pernah melakukan lawatan di negara-negara Eropa dan Amerika itu.

Baca Juga  Kebon Dalem Dilihat dari Linguistik dan Sintaksis

Dia menambahkan, selama ini, Begandring Soerabaia juga bermitra dengan beberapa lembaga di Belanda.

“Ada Oost Indiesch Doof, TiMe Amsterdam, Indotrack, Bie Muusze dan satu lagi di Hongkong dengan iDiscover,” imbuh Nanang.

Dianggap Berpengaruh, Melbourne University Teliti Begandring Soerabaia
Katharine McGregor di ruang pusat dan data Begandring Soerabaia. foto: begandring

Nikmati Suasana Lodji

Dua jam lebih Prof Katharine McGregor mewawancarai Nanang Purwono di Lodji Besar. Katharine juga menikmati suasana ruangan Lodji Besar yang berinterior vintage. Pertama di ruang tengah, kemudian pindah ke ruang belakang yang menjad ruangan pusat data dan informasi.

Setelah wawancara selesai, Katharine diajak berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lain dari bangunan lama yang didirikan pada 1907.
Katharine kagum dengan setiap ruangan. Di ruang pusat data dan informasi, Katharine memotret aksesoris ruangan. Ada papan nama yang bertuliskan “Kantor Berita Domei” yang menjadi properti pembuatan film dokumenter Soera ing Baja, Gemuruh Api Revolusi ’45.

Ia juga mengamati dan memotret lembaran foto ukuran besar yang tertumpuk di salah satu meja.

“Foto-foto ini sisa dari pameran foto “Behind the Scene” pembuatan film Soera ing Baja, Gemuruh Api Revolusi ’45,” terang Yayan yang menggawangi The Begandring Institute.

Di ruang data dan informasi, Katherine mengamati buku-buku yang terpajang di rak buku perpustakaan Begandring.

“Ini kaset VHS tentang sejarah Soekarno yang kami dapatkan dari ABC TV Sydney,” terang Nanang.

Dari ruang Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Katherine selanjut mengamati foto-foto dan peta-peta lama kota Surabaya yang menghiasi dinding dinding ruangan.

“Semua dinding di setiap ruangan penuh dengan foto foto Surabaya lama yang informatif. Karenanya, Lodji Besar bisa, menjadi starting point untuk mengawali wisata sejarah di kota Surabaya,” jelas Nanang.

Dari sekadar tour de Lodji sambil menunggu taxi online, ternyanya menambah gambaran bagi Katharine dan membuatnya ingin tahu untuk melihat jejak sejarah Kota Surabaya dari dekat.

Baca Juga  TVRI Jatim dan Pemkot Surabaya Terima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI).

“Saya mau melihat Kota Tua Surabaya,” pungkas Katherine ketika taxi online tiba. (tim)

 

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *