Begandring.com: Nijmegen (4/8/23) – Tuntas sudah kursus singkat “Urban Heriitage Strategies 2023” Program Diploma Postgraduate, yang diselenggarakan oleh Institute of Housig and Urban Development Erasmus University Rotterfam; Deft University of Technology, Faculty of Agriculture dan the Cultural Heritage Agency of the Netherlands pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Tuntasnya kursus singkat, yang diikuti negara negara mitra pemerintah Kerajaan Belanda ini, ditandai dengan presentasi peserta kursus di Balai Kota Nijmegen, kota tua yang dekat dengan perbatasan Jerman. Peserta kursus yang berjumlah 20 orang ini dibagi menjadi empat kelompok, yang masing masing kelompok mempresentasikan satu pokok persoalan yang dihadapi oleh kota Nijmegen.
Sebagai kota cultural Heritage, keempat pokok persoalan yang dihadapi dan dicari pemecahanya tidak boleh lepas dari dasar isu pokok cultural dan heritage. Ke empat persoalan ini adalah Adaptive Reuse, Sosial Housing, Urban Densification dan Climate Change.
Hadir dalam presentasi itu adalah perwakilan Kota Nijmegen, Cultural Heritage Agency of the Netherlands, Konsultan Museum dan Cagar Budaya, Universitas Erasmus dan Universitas Delf pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Sebelum menghadirkan presentasi itu, ke empat kelompok yang terdiri dari negara negara mitra pemerintah Belanda itu membahas dalam diskusi kelompok kecil di Universitas Erasmus. Secara total ada 8 kali pertemuan dalam perkuliahan di Erasmus University Rotterdam. Pertemuan pertama berupa orientasi permasalahan di Nijmegen dan pertemuan terakhir juga di Nijmegen berupa presentasi dari hasil penelitian yang berupa kontribusi dari usulan hasil pemecahan masalah.
Ada empat pemecahan masalah yang menjadi kontribusi peserta program kursus singkat Urban Heritage Strategies 2023. Dari presentasi ke empat masalah itu, pada dasarnya tidak mengesampingkan nilai nilai cagar budaya sebagai identitas kota Nijmegen.
Max Meijer, konsultan museum dan heritage dari TiMe Amsterdam yang hadir dalam presentasi itu, memberikan tanggapan atas presentasi ke empat kelompok profesional dari berbagai negara bahwa kegiatan ini tidak hanya berkontribusi kepada kota Nijmegen saja tapi bisa membuka jaringan kerjasama antar negara di bidang heritage.
Perkembangan dan pembangunan di suatu daerah di manapun di suatu negara pada hakekatnya adalah sebuah ancaman bagi eksistensi keberadaan urban heritage. Karenanya meningkatkan kesadaran akan heritage di dunia moderen adalah sangat penting sebagai upaya menguatkan identitas suatu daerah dimana pun negaranya.
Max berharap kepada negara negara, yang menjadi alumni program Urban Heritage Strategies 2023, bisa terus menjalin kerjasama dan saling berkomunikasi untuk saling memberikan support atas upaya masing masing di negaranya.
Yolanda, peserta dari Australia, siap untuk melanjutkan komunikasi dan berjejaring dengan peserta dari forum heritage internasional ini. Ia kagum dengan upaya yang diperkenalkan oleh peserta dari Surabaya, Indonesia dengan strategi civil society power, pelibatan masyarakat.
Berjejaring di bidang heritage ini tidak hanya semata dalam urusan arsitektur dan perihal fisik dalam pembangunan. Tetapi juga menyentuh hubungan kerjasama budaya untuk masa depan. Dongwoo Yim, dari Korea Selatan, juga memahami arti berjejaring atas pemikiran yang disampaikan oleh Nanang Purwono (Begandring Soerabaia), bahwa kerjasama di bidang heritage ini menjadi sarana mempererat kerjasama bilateral maupun multilateral antar bangsa.
Dongwoo menyadari bahwa heritage bisa menjadi alat kerjasama antara negaranya, Korea Selatan, dengan Jepang seperti halnya yang disampaikan Begandring Surabaya dengan kerjasama Indonesia dengan Belanda.
Max Meijer mencontohkan bahwa dia dengan TiMe Amsterdam nya sudah memulai kerjasama institute to institute dengan kelembagaan heritage di Indonesia. Misal antara TiMe Amsterdam dengan Konsorsium Kota Tua Jakarta dan Begandring Soerabaia.
“I am here to support Nanang (Surabaya) and Angie (Jakarta)”, kata Max dalam forum presentasi di Balai Kota Nijmegen pada Jumat, 4 Agustus 2023.
Atas penyelesaian Kursus Singkat Program Diploma Pasca Sarjana, pihak Universitas Erasmus Rotterdam bersama The Cultural Heritage Agency Nederlands dan Universitas Teknik Delf memberikan Sertifikat Diploma kepada masing masing peserta. Di acara yang sama para lulusan program Diploma Pascasarjana ini langsung dinobatkan menjadi alumni Erasmus University Rotterdam.
Nanang Purwono (Begandring Soerabaia) dari Indonesia diharapkan bisa mengisi sosmed alumni Erasmus University Rotterdam dengan artikel artikel tantang upaya pelestarian heritage di Surabaya, Indonesia. (nng).
One thought on “Begandring Kantongi Diploma Pascasarjana di Bidang Urban Heritage Strategies 2023 dari Erasmus University Rotterdam. ”