Begandring.com – Festival Peneleh (7-9 Juli 2023) sudah mulai memantik ide ide kreatif dan inovatif warga. Ide ide ini akan menjadi keberlanjutan dari Festival yang memang digadang sebagai kick off upaya Pengembangan Kawasan Peneleh yang berbasis sejarah, budaya dan UMKM.
Salah satu ide kreatif ini adalah inisiasi membuka Klinik Dokter Djawa yang setiap hari akan memberikan layanan kepada masyarakat. Gratis!. Klinik Dokter Djawa memang menjadi salah item kegiatan selama Festival. Di ajang Pasar Rakjat dalam Festival Peneleh memang akan ada stan Klinik Dokter Djawa.
Akan ada voucher yang dibagikan ke warga kurang mampu. Dengan voucher itu, mereka bisa periksa kesehatan gratis dengan menunjukkan voucher, kemudian voucher akan dibubuhi stempel untuk bisa dibelanjakan di Pasar Rakjat.
“Kami akan melayani pemeriksaan tensi darah, gula darah, asam urat, kolesterol dan konsultasi kesehatan”, terang dr. Jimmy Taruna yang bertindak sebagai PIC dalam stan Klinik Dokter Djawa.
Klinik Dokter Djawa ini menjadi kegiatan, yang diinisiasi oleh Begandring Soerabaia, untuk meramaikan Festival Peneleh 2023. Klinik Dokter Djawa dilayani secara langsung oleh dr. Jimmy Taruna yang sehari hari berdinas di RSU Dokter Soewandi dan dr. Michael Leksodimulyo yang selama ini kluthusan memberi layanan kepada masyarakat kurang mampu door to door.
Berangkat dari gagasan memberi layanan gratis selama Festival, kemudian gagasan berkembang menjadi rencana membuka Klinik Dokter Djawa secara permanen. Rencana membuka klinik ini masih dalam rangka melanjutkan kegiatan pasca Festival. Yaitu mengaktualisasikan pengembangan kawasan Peneleh yang berbasis sejarah dan budaya melalui Klinik Dokter Djawa.
Klinik Dokter Djawa ini akan dibuka di lingkungan Peneleh, tepatnya di Jalan Makam Peneleh. Tidak hanya jasa kemanusiaan yang akan hadir dengan klinik Dokter Djawa, tapi di sana akan hadir pula nilai nilai yang pernah dicontohkan oleh para pendahulu, para dokter di era pergerakan bangsa.
“Di Klinik Dokter Djawa ini, para dokternya menggunakan pakaian dokter tempo dulu. Mamaknai kain jarik, atasan jas putih, menggunakan blangkon dan ada yang berdasi”, tambah dr. Jimmy.
Adapun praktek Dokter Djawa ini bertempat di klinik dr. Michael Leksodimulyo di jalan Makam Peneleh.
“Kami akan berpraktik secara profesional dalam melayani masyarakat. Tidak usah bayar sebagaimana mestinya berobat di dokter dokter praktek atau di rumah sakit. Di sini hanya akan disiapkan kotak donasi seperti halnya kotak kotak amal di masjid. Mau memberi 2.000 rupiah, monggo. Seikhlasnya”, jelas dokter Michael yang pernah mengasuh program Dokter Jaga di sebuah stasiun televisi swasta di Surabaya.
Klinik Dokter Djawa ini menjadi satu tempat dengan praktek dokter Michael, namun akan ada ruangan tersendiri. Di tempat praktek ini juga akan ditata dan didekorasi ala vintage yang menggambarkan adanya praktek Dokter Djawa tempo dulu.
Gagasan buka praktek Dokter Djawa oleh dr Jimmy dan dr Michael ini mendapat sambutan positif dari Lurah Peneleh, Skundario. Pada Selasa, 5 Juli 2023, lurah Peneleh beserta tim Begandring Soerabaia meninjau lokasi klinik. Ikut dalam rombongan itu adalah dokter Jimmy beserta para calon “asisten” klinik yang tidak lain para mahasiswa yang terlibat dalam upaya pengembangan kawasan Peneleh yang berbasis sejarah dan budaya.
“Membuka Klinik Dokter Djawa di Peneleh ini sangat sejalan dengan upaya pengembangan Peneleh oleh rekan rekan Begandring”, tanggap lurah Peneleh Skundario.
“Jika sudah saatnya nanti, dan klinik ini memberi manfaat, akan saya beli rumah di sebelah saya ini untuk praktek dokter Djawa secara permanen. Ini satu satunya Klinik Dokter Djawa di Indonesia dan apalagi memiliki misi sosial”, pungkas dr. Jimmy.
Lurah Peneleh, Skundario berharap akan ada pihak pihak lain secara inisiatif ikut mendukung pengembangan Peneleh di bidang bidang lainnya. (nng)