Banyak yang belum tahu jika Kota Surabaya punya jejak sejarah Kampung Eropa. Salah satunya, Sandra Vivier, direktur Institut Français Indonesia (IFI) Surabaya.
“Lho, ada Kampung Eropa di Surabaya?” kata Sandra dengan mimik penuh keingintahuan.
Karena itu, Sandra mengaku tak menampik ketika diajak ikut wisata sejarah Jejak Kampung Eropa di Surabaya.
Kegiatan ini diadakan Padma Tour and Travel berkerja sama dengan Begandring Soerabaia melalui program Surabaya Urban Track (Subtrack).
Sandra Vivier mulai menjabat sebagai Direktur IFI Surabaya pada 11 September 2021. Dia memang memiliki perhatian pada peradaban Timur.
Fakta ini dapat dilihat dari latar belakang akademiknya yang bergelar master Hubungan Internasional dari l’université de Paris dan gelar sarjana di bidang Bahasa dan Peradaban Tiongkok dari Institut National des Langues et Civilisations Orientales (Inalco) atau Institut Nasional Bahasa dan Peradaban Timur. Budaya dan sejarah adalah bagian dari suatu peradaban.
Surabaya, sebuah kota di mana ia berkarir saat ini, adalah bagian dari percik peradaban Timur. Karenanya eksplorasi sejarah Kota Surabaya dalam program jalan-jalan menggeretnya ikut bersama peserta lainnya.
Sandra yang didampingi Pascal, terlihat antusias mengikuti wisata menelusuri jejak Kampung Eropa di Surabaya. Ada fakta sejarah yang langsung terkait dengan mereka.
Secara historis, di Surabaya pernah ada Gereja Katolik Roma di kawasan Kampung Eropa Surabaya. Selain itu, di Kampung Eropa pernah terdapat warga Perancis yang keberadaannya dapat dilihat di pemakaman Eropa Peneleh.
Termasuk di Hindia Belanda pernah ada masa masa di bawah pengaruh Perancis ketika negeri Belanda dikuasai Perancis.
Contohnya adalah ketika Hindia Belanda diperintah oleh Gubernur Jendral Daendels. Daendels pernah menyebut dirinya sebagai anak Revolusi Perancis, karena Ia sangat suka dengan semangat Revolusi Perancis, yakni Liberte, Egalite, dan Fraternite.
Kesetiaan Daendels terhadap Perancis ini membuat dirinya diangkat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda ketika Perancis berhasil menguasai Belanda.
Selama perjalanan, Sandra sangat memperhatikan setiap untaian narasi yang disampaikan pemandu. Sandra mengerti betul apa yang disampaikan pemandu. Bahkan ketika diadakan kuis, Sandra memenangi satu dari tiga pertanyaan.
“Sebutkan salah satu ciri bangunan dari abad 19 yang menjadi tren di masa Gubernur Jendral Daendel!? demikian pertanyaan kuis.
“Pilar,” jawab Sandra singkat. Dan jawaban Sandra benar. Ia pun dapat hadiah atas kuis itu. (nanang purwono)
Saya ikut jalan-jalan senang sekali. Saya belajar sejarah Indonesia dan sejarah Prancis juga ! Sebelum tidak tahu orang Prancis datang di surabaya di pada Napoleon. Terima kasih Padma tour.