Begandring.com: Surabaya (22/9/23) – Dukungan warga Kedung Asem Surabaya, utamanya dari RW V Kedung Baruk terhadap kebijakan Wali Kota Surabaya tentang Penggunaan Aksara Jawa di kota Surabaya sungguh luar biasa. Fasilitas taman yang asri lengkap dengan fasilitas gazebo dan pendapa di lingkungan RW 5 didedikasikan sebagai tempat pembelajaran Aksara Jawa dan seni budaya Jawa lainnya.
Berdasarkan surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda) pemerintah Kota Surabaya no 000/20389/436.7.17/2023 tentang Penggunaan Aksara Jawa disampaikan bahwa dalam rangka penggunaan Aksara Jawa pada kantor kantor di lingkungan kota Surabaya, wali kota Surabaya Eri Cahyadi memohon agar masing masing organisasi perangkat daerah (OPD) memasang papan nama dengan menggunakan huruf Latin yang dilengkapi Aksara Jawa, sebagaimana dilampirkan dalam surat.
Mendengar barita yang dikabarkan oleh Komunitas Begandring Soerabaia, Ketua RW 5 Kedung Baruk, Didik Edy Susilo, di depan perangkat warganya mengatakan bahwa dia mendukung kebijakan walikota.
“Monggo digunakan fasum ini untuk pembelajaran Aksara Jawa sebagai bentuk dukungan warga kami terhadap kebijakan walikota Surabaya atas penggunaan Aksara Jawa untuk penamaan kantor kantor di lingkungan pemerintah Kota Surabaya”, kata Didik.
Pernyataan ini disampaikan di hadapan tamunya yang datang dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabo (19/9/23) yang berkolaborasi dengan komunitas sejarah dan budaya Begandring Soerabaia.
Sehari sebelumnya Didik Edy Susilo dan perangkat RW nya juga menerima kunjungan budaya dari Wakil Konjen Jepang di Surabaya Ishii Yutaka pada Selasa (18/9/23). Untuk dukungan itu, Didik juga memerintahkan perangkat RW untuk menuliskan nama nama di lingkungan taman RW dengan Aksara Jawa, Kanji (Jepang) dan Latin
“Ini sebuah kegiatan yang baik dalam rangka nguri uri Kebudayaan. Jika Jepang mampu menggunakan aksaranya hingga sekarang, kenapa kita gak bisa menggunakan Aksara kita”, kata Didik sambil mengkomparasikan dengan Jepang.
Kebanggaan tersendiri pula bagi lingkungan RW V Kedung Baruk Surabaya ketika mendapat kunjungan dari Kepala Seksi Bahasa dan Sastra, Dinas Kebudayaan DIY, Setya Amrih Prasaja yang juga sebagai Abdi Dalem Kraton Jogjakarta.
Kedatangan Amrih ke Surabaya ini karena mendapat undangan dari Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony untuk diajak kolaborasi penguatan Pemasyarakatan Aksara Jawa di Surabaya. Kedatangan mereka ke Kedung Baruk juga atas ajakan AH Thony, yang juga sebagai Tokoh Penggerak Budaya Surabaya.
Menurut AH Thony, bagaimanapun Jogja adalah kiblat kabudayan Jawa, terutama dalam hal penggunaan Aksara Jawa karena Jogja mulai dulu hingga sekarang masih menggunakan Aksara Jawa.
“Kita ini sempat tidak menggunakan Aksara Jawa dalam keseharian dan kita akan mencoba menggunakan lagi. Untuk itu dengan bergandengan tangan, kita seolah belajar berjalan”, pungkas Thony. (nng/Aksara oleh IS)