Begandring.com: Surabaya (27/8/23) – Sabtu sore, 26 Agustus 2022, saya mendatangi Makam Eropa Peneleh bersama Tim Peneliti Begandring, Yayan Indrayana dan Firman. Saya menyusuri area makam bagian pojok Timur Laut. Saya tidak tau apa yang akan saya teliti, hanya mengikuti kaki melangkah untuk mendukung penelitian rekan Yayan.
Tanpa tujuan jelas, lalu mata ini tertuju pada satu makam yang memiliki ornamen atau relief seperti yang menghiasi salah satu gapura komplek Sunan Ampel. Di makam itu saya mengamatinya dengan detail.
Ornamen pada makam itu seperti hiasan pada gapura Sunan Ampel. Wujudnya bergambar bunga cengkih. Relief ini terdapat pada bagian atas muka (depan) dan samping kanan kirinya. Makam ini terhitung bentuk makam kuno. Ada hiasan sulur sulur pada samping kanan dan kiri. Yang unik dari Makam ini adalah ketika makam makam lainnya kemiringan batu nisan menghadap kearah barat, Makam yang satu ini memiliki kemiringan batu nisan ke arah timur. Adakah pesan tertentu yang tersimpan pada kuburan yang satu ini?
Nama yang terdapat pada batu nisan adalah F. Ch. Schmidgall, lahir 21 April 1853 dan meninggal pada 12 Januari 1910. Pada bagian pedastal kuburan bermotif seperti struktur batu batako sama seperti model pedastal Makam Residen Surabaya Daniel Francois Willem Pietermaat.
Selain tertarik dan terhibur oleh makam yang berhias bagai bunga cengkih, saya pun terhibur dengan penemuan makam Albert Frederick Krancher dengan nomor registrasi B 2373. Letaknya di sisi utara makam beronamen bunga cengkih.
Siapakah keluarga Krancher, yang salah satunya adalah Albert Frederick Krancher?
Krancher adalah salah satu nama keluarga yang ditemukan di pemakaman Eropa Peneleh. Keluarga Krancher ini cukup banyak dan tersebar di seluruh dunia. Beberapa ada di Pemakaman Eropa Peneleh, Surabaya.
Saking banyaknya anggota keluarga Krancher, maka ahli waris Krancher melakukan pendataan persebaran leluhur Krancher. Mereka bertahun-tahun mengumpulkan data silsilah keluarga. Kemudian dibuatlah sistem pencarian yang hasilnya berupa laman www.krancher.com. Bagi mereka hasil kerja ini akan sangat menyenangkannya bila bisa membantu orang lain menemukan leluhurnya.
Dari laman www.krancher.com, bisa diketahui dimanakah posisi kuburan di dalam Makam Eropa Peneleh, yang luasnya 4,5 hektar dengan penghuni yang jumlahnya sekitar 2.750. Caranya adalah dengan memasukan nama keluarga, misalnya Krancher, maka akan tertampilkan data keluarga Krancher. Data itu berisi: nama keluarga, nama, tanggal lahir, tanggal meninggal, nomer registrasi, tempat pemakaman, wilayah, jenis kelamin.
Begitu mengetahui nomor registrasi Makam, selanjutnya dengan membuka lembar peta registrasi Makam, maka keberadaan nomor registrasi bisa dilacak dan ditemukan. Karenanya ahli waris Krancher ingin berbagi kepada semua ahli waris dari mereka yang dimakamkan di pemakaman ini.
Ahli waris Krancher melakukan penelitian ini pada 2014. Menurut pembuat laman bahwa belum semua informasi tersedia. Karenanya, jika publik memiliki informasi untuk menambah kayanya konten, maka publik bisa berbagi. Juga jika ada kesalahan dan pertanyaan yang mau disampaikan, bisa dikirim lewat website krancher.com.
Itulah jasa ahli waris krancher untuk semua ahli waris lainnya yang membutuhkan bantuan pencarian leluhurnya.
Sore itu penemuan leluhur keluarga Krancher, sang pembuat laman pencarian leluhur di Pemakaman Eropa Peneleh, menjadi penghibur karena akan menguatkan penelitian oleh Rekan Yayan. (nng)