Begandring.com: Rotterdam (3/8/23) – Surabaya dibilang oleh arsitek moderen dari abad 20, HP Berlage, sebagai Rotterdam nya Jawa. Kedua kota ini: Surabaya dan Rotterdam adalah sama sama kota pelabuhan. Pada zamannya, awal abad 20, di kedua kota pelabuhan ini menunjukkan kesibukan pelabuhan dengan hilir mudik kapal kapal apinya.
HP Berlage datang ke Hindia Belanda pada 1923. Di sana ia mengunjungi beberapa daerah. Salah satunya kota Surabaya. Surabaya tidak disandingkan dengan kota Amsterdam. Tapi Rotterdam. Karena sama sama sebagai kota pelabuhan.
Ketika Saya berada di kota Rotterdam dalam rangka menghadiri kursus singkat dan forum Urban Heritage Strategis 2023 (26 Juli – 5 Agustus 2023), saya mencoba mencari dan mencari alasan apa yang membuat arsitek moderen terkenal di Eropa dari abad 20 itu, HP Berlage, mengatakan Surabaya adalah Rotterdam nya Jawa.
Jawabannya adalah pada kawasan pelabuhan. Dulu di kedua kawasan pelabuhan ini diduga memiliki kemiripan. Sekarang kawasan di sekitar kedua pelabuhan Surabaya dan Rotterdam ini terlalu berbeda. Rotterdam memiliki pelabuhan baru. Pelabuhan yang lama telah ditinggalkan untuk aktivitas pelayaran besar. Tapi masih dipakai untuk kapal kapal kecil.
Kawasan pelabuhan Rotterdam yang lama telah maju pesat di sektor lain. Bukan sebagai pelabuhan tetapi sebagai kawasan hunian. Sementara pelabuhan baru nya telah berpindah di tempat yang berbeda.
Di tempat pelabuhan lama masih menyisakan tempat tempat seperti doking kapal, kantor yang pernah menjadi aktivitas administrasi Holland Amerika Lijn, yang kini menjadi sebuah restoran dan bar mewah. Namanya New York.
Di pelabuhan ini masih ada kapal kapal kecil termasuk dermaga Water Taxi. Ada juga memorabilia kehidupan pelabuhan yang sengaja dipajang sebagai pengingat publik. Ada memorabilia sebuah pintu besar yang dipajang di halaman hotel New York yang dulunya adalah kantor pelayaran Holland Amerika Lijn. Juga ada perbekalan orang orang Amerika yang dijadikan monumen. Tidak ketinggalan cerobong api kapal.
Kini di sekitar pelabuhan Rotterdam lama telah tumbuh sebagai kawasan perumahan Sosial Housing serta perkantoran, restoran dan lain lain sebagai wujud kebutuhan masyarakat moderen Rotterdam sekarang dan mendatang.
Wisata Arsitektur Rotterdam
Salah satu tema yang jadi bahasan kelas Urban Heritage Strategies 2023 adalah Adaptive Reuse. Yaitu sebagai upaya proses estetika yang mengadaptasi bangunan lama untuk penggunaan fungsi baru sambil mempertahankan fitur dan nilai historisnya.
Kota Rotterdam dengan kawasan pelabuhan lamanya banyak melakukan Adaptive Reuse dari bangunan gudang gudang menjadi hunian dan fungsi fungsi baru. Saking banyaknya unit unit perumahan yang umum disebut sosial housing maka sangat umum terdapat proyek proyek perumahan khususnya untuk warga Rotterdam yang berpenghasilan standard dan di bawah standard.
Sesungguhnya dari dulu kota Rotterdam sudah tidak asing dengan rumah rumah sosial. Di kawasan Pelabuhan lama saja sudah mulai berdiri rumah rumah sosial yang banyak dipergunakan oleh keluarga pekerjaan pelabuhan. Sekarang perumahan yang diperuntukkan bagi pekerjaan berpenghasilan rendah juga sangat banyak. Karenanya ketika pelabuhan baru dibangun, di area bekas pelabuhan lama kemudian banyak digunakan untuk lahan perumahan sosial housing.
Dalam penyediaan sosial housing ini, para pengembang berlomba menyediakan tempat yang enak dengan beragam arsitektur perumahan yang indah, estetik dan nyaman sesuai dengan kebutuhan penghuni. Ada yang ramah lingkungan, ramah estetika dan tentu saja ramah heritage. Apalagi rumah rumah ini bersifat Adaptive Reuse..
Jika dilihat, perumahan yang telah tersedia, sedang dibangun dan yang akan dibangun, secara arsitektur dan heritage tidak meninggalkan nilai nilai lokal yang ada. Ada rumah rumah yang sudah dari awal didesign klasik, maka dalam perkembangan sekarang tetap mempertahankan model model yang ada. Misalnya perumahan di komplek pelabuhan sebagaimana ada di jalan Sumatrastraat, Atjehstraat dan Lombokstraat.
Beberapa nama nama di Indonesia menjadi nama nama jalan di Belanda, termasuk di kota Rotterdam. Ini menunjukkan bahwa di masa lalu sudah ada hubungan antara Indonesia (Hindia Timur) dan Belanda.
Itulah yang menjadi fokus perhatian kelompok Urban Heritage Strategies 2023 dengan wisata jalan jalan, walking track di kawasan bekas pelabuhan Rotterdam lama. Walking track ini berjalan selama 4 jam nonstop dan sangat cukup memberikan gambaran tentang geliat penyediaan kebutuhan papan bagi warga Rotterdam dan kebebasan berekspresi dalam beraktivitas seni dan arsitektur.
Kegiatan architecture walking tour pada Kamis, 3 Agustus 2023 diawali dengan menaiki water taxi, yang menyusuri sungai Nieuwe Maas (Kalimas) dan berhenti di dermaga dekat gedung bekas kantor pelayaran Holland Amerika Lijn. Gedung yang dibangun pada awal abad 20 ini memiliki gaya arsitektur Amsterdam School yang umum pada saat itu.
Berangkat dari perhatian gaya arsitektur gedung Holland Amerika Lijn, ke perumahan lama yang kala itu menjadi konsentrasi warga etnis China, hingga ke lingkungan etnis Afrika, maka keragaman arsitektur menjadi kekayaan kota Rotterdam. Tidak heran hingga saat ini kota Rotterdam adalah kota yang kaya akan nilai dan gaya arsitektur.
Walking tour ini diakhiri di gedung Holland Amerika Lijn dengan makan malam di restauran New York di gedung bekas Holland Amerika Lijn. Makannya ikan tuna. (nng).