Cek Kesehatan Gratis dan Jalan-Jalan Sejarah di Peneleh

Begandring Soerabaia bersama Forum Hotel dan Media (Forhome), Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dan sivitas Fakultas Ilmu Budaya Unair menggelar bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis, berbagi takjil, dan jelajah sejarah di lingkungan Kelurahan Peneleh, Surabaya.

Kegiatan bertajuk HistoReligi tersebut digelar, Minggu (10/4/2023) sore. Sedikitnya, 150 orang mengikuti kegiatan yang mengambil titik kumpul di Lodji Besar, Jalan Makam Peneleh 46, Surabaya.

Pemeriksaan kesehatan yang digelar di Pandean Gang Iini dipimpin oleh dr. Jimmy Taruna dari RSUD dr Soewandhie Surabaya, dibantu tenaga medis dari FK Unair dan siswa SMK Kesehatan Surabaya. Pemeriksaan kesehaatan ini terbuka umum untuk warga sekitar.

Yang unik dalam gelaran bakti sosial pemeriksaan kesehatan ini adalah acaranya dikemas dalam balutan vintage. Yaitu, tenaga dokter dan pendukung mengenakan busana dokter Jawa yang biasa dipakai tokoh pergerakan.

Mereka menggunakan kain batik, beskap putih, berdasi kupu dan menggunakan blangkon.

Cek Kesehatan Gratis dan Jalan-Jalan Sejarah di Peneleh
Kunjungan di Masjid Jami’ Peneleh. foto: begandring

“Kami terilhami oleh tokoh pergerakan dokter Soetomo. Kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan ini juga berbalut edukasi sejarah,” kata Jimmy

Para pasien atau masyarakat yang memeriksakan kesehatan terlebih dahulu mendapat penyuluhan edukatif sebagai wahana preventif agar dapat menghindari tindakan kuratif.

Menurut Jimmy, kesehatan merupakan harta yang tak terhingga nilainya dibanding dengan apa pun di dunia ini. Untuk itu, menjaga kesehatan sedini mungkin adalah lebih baik karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Turut dalam kegiatan penyuluhan ini adalah dr Rahma dan dr Putu dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Unair. Mereka memberi penyuluhan kesehatan reproduksi. Terdaftar dalam pemeriksaan kesehatan ini adalah 75 orang yang datang dari warga Pandean RT 1 hingga 4 RW 13 Kelurahan Peneleh.

Baca Juga  Koin-Koin Langka di Pameran The History of Surabaya

Selain bakti sosial juga digelar jalan jalan sejarah menjelajah Kampung Peneleh dan Pandean sambil menunggu datangnya berbuka puasa alias ngabuburit.

Pesertanya adalah kalangan humas forum hotel dan media di Surabaya. Jelajah sejarah ini juga diikuti oleh masyarakat umum, yang di antaranya adalah dari kalangan akademisi.

Cek Kesehatan Gratis dan Jalan-Jalan Sejarah di Peneleh
Bagus Suminar (kiri) di Lodji Besar bersama penulis. foto: begandring

Bagus Suminar, dosen Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya yang ikut jalan-jalan sejarah, mengaku belum pernah melihat dari dekat Kampung Peneleh yang viral belakangan.

Dalam penjelajahan minggu sore itu, Bagus melihat dari dekat rona Kampung yang memang menyimpan sejarah panjang Surabaya.

Menurut dia, bangunan dan rumah di perkampungan layak dipertahankan dan dimanfaatkan demi tujuan tujuan pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata dan tentunya perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

“Di Kampung Peneleh Gang VI ada rumah rumah klasik yang saling berhadapan. Itu harus dirawat dan dimanfaatkan,” kata Bagus yang ikut mengunjungi Makam Eropa Peneleh, Masjid Jami’ Peneleh, Rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Jembatan Peneleh dan Rumah Lahir Bung Karno.

Melihat potensi dasar yang berbasis sejarah dan budaya, menurutnya, adalah penting untuk melibatkan warga setempat bila berupaya mengembangkan Peneleh.

Cek Kesehatan Gratis dan Jalan-Jalan Sejarah di Peneleh
Buka bersama di Lodji Besar. foto: begandring

Saat ini, pemerintah kota Surabaya memang sedang berupaya untuk mulai mengembangkan kawasan Peneleh sebagai kawasan tujuan wisata. Potensi lokalnya tidak dipungkiri.

“Sekarang tinggal bagaimana memanfaatkan potensi dasar di Peneleh ini agar bisa menjadi aset kota yang membawa manfaat,” tambah Bagus.

Dalam rangkaian kegiatan sore itu seluruh kru penyelenggara, utamanya dari Begandring Soerabaia mengenakan kostum tradisional dan pejuang.

Rangkaian kegiatan ini ditutup buka bersama dengan takjil yang disiapkan oleh G Suite Hotel, Vasa Hotel, The Alana, JW Marriott, Swiss Bell Inn Airport, Junggle Cafe, Maxone Dharma Husada, Sheraton and Four Pointer 1 dan Crown Prince Pizza. (nanang purwono)

Baca Juga  Keren, Subtracker Tuangkan Pengalaman melalui Tulisan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *