Ini baru pameran foto Surabaya tempo dulu. Koleksinya memanjakan mata pengunjung. Jumlahnya tidak kurang dari 100 foto. Ukurannya super jumbo: 60 cm x 50 cm.
Juga ada 25 reklame tempo dulu dalam berbagai ukuran dan promosi produk masa lalu. Ada produk tembakau, minyak goreng, sepeda, vespa, lampu, hingga jasa transportasi kereta api dan kapal api. Selain itu juga ada 10 peta peta lama Surabaya dari 1677 hingga 1940-an.
Siapa pun pengunjungnya dijamin puas. Pengunjung dibuat lega dengan melihat foto-foto berukuran besar, karena mereka bisa mengamati kondisi Kota Surabaya tempo dulu secara detail. Termasuk ketika melihat peta Kota Surabaya lantaran mereka bisa membaca keterangan peta dengan mudah mulai jalan, gedung, hingga fasilitas publik lainnya.
Dengan melihat setiap lembar foto yang berukuran super jumbo, pengunjung dibuat seolah masuk dalam frame dan merasakan suasana yang terdokumentasikan dalam foto. Kesan lega ini terlihat dari suasana persiapan panitia pada Jumat malam (2/9/2022), ketika mereka menata foto-foto yang digelar di underground Balai Pemuda, Surabaya.
Pameran foto bertajuk Surabaya Lintas Masa ini digelar mulai 3-19 September 2022. Foto foto Surabaya tempo dulu ini umumnya diambil dari sumber koleksi KITLV dan sumber lainnya.
Selain foto, juga lithografi, teknik menggambar, sebelum teknologi foto masuk Surabaya. Sejak teknik foto masuk Surabaya pada 1860-an maka suasana Kota Surabaya baru dapat diabadikan lewat foto pada 1865 dan seterusnya oleh para fotografer, kala itu.
Dari karya fotografi mereka, dapat diketahui suasana dan kondisi sosial, ekonomi, transportasi, perniagaan dan aspek-aspek kehidupan lain di Surabaya yang tumbuh dan berkembang sejak pertengahan abad 18.
Tidak hanya foto yang menjadi objek pameran, Pameran Surabaya Lintas Masa ini juga menyajikan kamara-kamera vintage sebagai ilustrasi alat perekaman objek-obyek Surabaya masa lalu. Kamera kamera vintage itu, antara lain Voigtlander, Yasica, Ikonta dan Ricoh Diacord. Salah satunya buatan tahun 1932 (Voigtlander).
Kamera-kamera vintage model seperti inilah yang diduga telah digunakan mengabadikan Surabaya pada masa lalu. Semua kamera vintage ini merupakan koleksi Begandring Soerabaia.
Dalam sejarah perjalanan panjang Kota Surabaya, ada juga fragmentasi kisah perjuangan yang juga diwakili artefak temuan benda-benda bersejarah seperti selongsong peluru, peluru yang diketemukan di situs Benteng Kedung Cowek. Benda-benda ini adalah koleksi Ady Setyawan, pendiri Roode Brug Soerabaia.
Selain foto-foto dokumen, ada juga foto-foto Surabaya kini dengan objek-objek heritage, khususnya di kawasan Kota lama. Foto-foto itu merupakan hasil jepretan para fotografer yang mengikuti lomba fotografi dalam program “Foto Walk” yang digelar pada Sabtu (27/8/2022) lalu. Foto-foto terbaik mendapat kehormatan dipamerkan dalam Surabaya Lintas Masa.
Pameran ini diharapkan bisa menjadi jembatan penghubung antara generasi sekarang dengan sejarah Kota Surabaya. Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, Komunitas Begandring Soerabaia, Komunitas Roode Brug Soerabaia dan Komunitas Fotografi Surabaya. (*)