Begandring.com-Berkomitmen pada kedalaman, kesahihan, dan kebermanfaatan riset serta aktualisasi nilai sejarah secara kreatif, Begandring Soerabaia kembali meraih penghargaan keempatnya di tahun 2024.
Komunitas Begandring Soerabaia dianugerahi penghargaan oleh RSUD Dr. Soetomo pada Senin (4/11) pukul 16.00 WIB. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas upaya pelestarian sejarah serta perjuangan Pahlawan Nasional Dr. Soetomo yang diwujudkan dalam dokudrama berjudul “Budi Dokter Soetomo”.
Ahmad Zaki Yamani (dua dari kiri), mewakili Begandring Soerabaia menerima penghargaan dari Direktur RSUD Dr Soetomo, Prof. Dr. Cita R.S Prakoeswa,dr.,Sp.DVE. Foto: Begandring.com
Dokudrama Budi Dokter Soetomo mengisahkan riwayat Soetomo sejak kecil hingga menjadi tokoh pergerakan. Perjuangan Soetomo dari seorang anak priyayi di desa hingga berkuliah di Batavia, lanjut ke Belanda, dan pengabdiannya pada rakyat terpotret apik dalam film garapan Faizal Anwar itu. Karena itulah, pihak RSUD Dr. Soetomo lantas memberikan penghargaan.
Penghargaan diberikan dalam acara Resepsi HUT ke-86 RSUD Dr. Soetomo di Ruang GBDT lantai 7, yang dihadiri oleh jajaran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan pihak rumah sakit.
Ketua Begandring Soerabaia, Achmad Zaki Yamani, menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah terlibat, termasuk tim produksi TVRI Jawa Timur, Soerabaia Combine Reenactor, Sepanjang Heritage, dan Bangiler Reenactor.
“Ini adalah penghargaan keempat yang kami terima tahun ini. Kami bangga dan terharu atas segala upaya yang telah dilakukan, meskipun tak sempurna. Namun, inilah hasil kerja bersama dan semangat tim yang luar biasa,” ujar Zaki.
Penghargaan ini, lanjut Zaki, akan menjadi motivasi bagi Begandring Soerabaia untuk terus melestarikan nilai-nilai perjuangan dan sejarah yang dimiliki oleh bangsa.
“Kami sungguh tidak pernah menyangka. Ini rumah sakit lho. Biasanya memberi penghargaan pada tenaga kesehatan. Tapi ini malah ke kami, Komunitas Sejarah,” lanjut Zaki.
Suasana Resepsi HUT ke-86 RSUD Dr. Soetomo. Foto: Begandring.com
Untuk diketahui, sudah ada tiga penghargaan diraih Begandring Soerabaia sebelumnya. Pertama, mendapat penghargaan sebagai Inisiator Hari Juang Polri (20/8) dari Kepolisian Republik Indonesia.
Kedua, mendapat penghargaan Komunitas Penggiat Sejarah dalam pengusulan Arsip Pembangunan Tugu Pahlawan sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dari Walikota Surabaya (30/8).
Ketiga, mendapatkan penghargaan sebagai komunitas penelusur jejak nilai-nilai kepahlawanan M Jasin baik di Surabaya maupun di Jawa Timur, yang hasilnya turut menjadi konten dari Museum Hidup Hoofdbureau van Politie, Galeri Museum Polrestabes Surabaya.
Sertifikat Penghargaan dari RSUD Dr. Soetomo. Foto: Begandring.com
Empat penghargaan yang diterima Begandring Soerabaia seakan menegaskan, aktivisme sejarah oleh komunitas ternyata bisa menginspirasi banyak sisi. Alhasil, apresiasi dari berbagai pihak datang dengan sendirinya.
Nilai-nilai sejarah tentang kepahlawanan memang tak cukup hanya dirayakan dalam event-event seremonial tahunan yang gegap gempita. Nilai sejarah dan kepahlawanan hadir dalam kerja-kerja kreatif setiap hari, yang sederhana namun mengedukasi dan menginspirasi (*)