Semangat dr. Soetomo Kembali Menyala Dalam Peneleh Studieclub

 

Nuansa era pergerakan di era dokter Soetomo (1920-an) kembali terasa di Gedung Nasional Indonesia (GNI) di jalan Bubutan Surabaya dalam acara Pameran Bersama Cross Media dwngan tema “Bangkit Pemuda Pergerakan 2023”. Pameran ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 115, yang jatuh tepat pada 20 Mei 2023. Sementara Pameran Bersama ini berlangsung mulai 24-25 Mei 2023.

Pameran bersama diikuti oleh 4 museum yang datang dari Museum Bank Indonesia Jakarta, Museum KH Dewantara Jogjakarta, Museum Pers Nasional Solo, dan Museum Kebangkitan Nasional Jakarta. Turut meramaikan dan memaknai pameran ini adalah komunitas pegiat sejarah dan cagar budaya (heritage activist), Begandring Soerabaia, dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.

Heri Purwadi (kanan), Kabid Kebudayaan, Disbudporapar Kota Surabaya sedang mengunjungi stand Peneleh Studieclub di Pameran Bersama Cross Musea di GNI. Foto: Begandring Soerabaia

Dalam kesempatan itu Begandring hadir dengan produk kegiatan baru, yang bernama Peneleh Studieclub. Kegiatan ini berbasis anak anak muda baik dari tingkat SMA, mahasiswa dan umum. Peneleh Studieclub langsung dibawah koordinasi dr. Jimmy Taruna, yang sehari hari bertugas di RSU dokter Soewandie, Surabaya.

“Kehadiran Peneleh Studieclub dalam gelaran Pameran Bersama Cross Musea ini sekaligus mengawali dan menandai hadirnya kegiatan Peneleh Studieclub. Kami memberikan layanan pemeriksaan umum gratis dan membuka keanggotaan Peneleh Studieclub”, terang dr. Jimmy Taruna.

 

Ziarah Kubur

Setelah pembukaan Pameran Bersama Cross Media pada Rabo, 24 Mei 2023 oleh Heri Purwadi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, para personil Peneleh Studieclub yang berbalut pakaian pergerakan melakukan ziarah kubur di makam dr. Soetomo.

Baca Juga  Ganjar Pranowo Akan Terima Tirta Amerta Sumur Jobong

Pakaian pergerakan adalah setelan pakaian yang umum dipakai oleh para tokoh di era dokter Soetomo, termasuk HOS Tjokroaminoto berserta tokoh tokoh yang indekos dan berkumpul di rumahnya di Peneleh VII pada paruh pertama abad 20.

Pakaian pergerakan ini adalah kombinasi pakaian Jawa dan Eropa sebagai lambang kesetaraan antar keduanya. Pada bagian bawah adalah kain (jarik), bagian atas adalah corak jas dan dasi sebagai perlambang Eropa dengan mahkota blangkon sebagai tutup kepala.

Ziarah kubur di makam dr. Soetomo. Foto: Begandring Soerabaia

Dengan pakaian itulah, para aktivis Peneleh Studieclub melakukan ziarah kubur, yang lokasinya berada di sebelah barat (belakang) gedung GNI. Ziarah kubur dengan pakaian pergerakan lengkap ini menjadi simbolisasi estafet jiwa dan raga semangat pergerakan dan kebangsaan oleh Peneleh Studieclub.

Mereka mendoa di pusara dokter Soetomo dan berharap agar mereka bisa senantiasa melanjutkan gerakan dokter Soetomo di bidang pendidikan, sosial dan kebudayaan.

Setelah berziarah kubur, dokter Jimmy Taruna dengan dibantu oleh tim pendukung Peneleh Studieclub, yang rata rata adalah mahasiswa, memberikan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis. Tidak hanya itu, Jimmy juga mensosialisasikan Peneleh Studieclub kepada para pengunjung pameran.

Pemeriksaan kesehatan gratis oleh dr. Jimmy Taruna. Foto: Nanang/Begandring

Cukup banyak pengunjung pameran yang mengunjungi stan Peneleh Studieclub. Selain berkonsultasi kesehatan gratis, mereka juga ada yang mendaftar sebagai keanggotaan Peneleh Studieclub.

Menurut dr. Jimmy bahwa dalam sehari pada hari pertama pameran terdapat 200 pengunjung di stand Peneleh Studieclub dengan 50 pendaftar sebagai anggota Peneleh Studieclub. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga turut serta dalam Peneleh Studieclub itu.

“Pengunjung sangat antusias dengan kehadiran Peneleh Studieclub ini”, pungkas Jimmy. (Nanang).

Baca Juga  Pelabuhan Ujung Galuh Bukan di Surabaya

 

 

 

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *