Begandring.com: Surabaya (1/11/23) – Art Exhibition Beyond Vision, better cities better lives yang digelar Lodji di jalan Sonokembang 2 Surabaya sudah dibuka sejak Minggu, 29 Oktober 2023. Pameran Urban Art ini didukung oleh UNESCO dan berlangsung hingga 12 November 2023.
Berbagai lukisan indah (fine arts) dari artis artis kenamaan serta kerajinan tangan menjadi agenda utama dalam pameran urban art ini. Selain pameran, juga digelar talkshow untuk meramaikan panggung budaya baik di plataran depan dan belakang dari rumah lodji yang sudah didirikan di akhir abad 19.
Pada panggung depan berhias dua helai kain yang masing masing dengan panjang 8 meter bertuliskan aksara Jawa. Dua lembar kain bertuliskan (berbatik) aksara Jawa itu adalah karya Mahasiswa UPN Surabaya dan Sekolah Katolik Masa Depan Cerah (MDC) yang dibuat pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Selanjutnya Kain Batik Beraksara Jawa itu menjadi hiasan (backdrop) panggung Art Exhibition Beyond Vision, better cities better cities di Lodji Sonokembang 2 Surabaya. Pemasangan kain beraksara Jawa pada 31 Oktober 2023 sekaligus dimarakkan dengan agenda talkshow yang tema “Budaya Aksara Jawa di Kota Surabaya”. Tema ini diambil dalam rangka ikut mendukung Penggunaan Aksara Jawa di Kota Surabaya yang telah diintruksikan oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Dalam talkshow itu menghadirkan tiga narasumber yang selama ini aktivitasnya menjadi latar belakang lahirnya keputusan walikota Surabaya tentang Penggunaan Aksara Jawa. Mereka adalah A. Hermas Thony, Nanang Purwono dan Ita Surojoyo. Acara talkshow ini dipandu oleh Dr. Retno Hastijanti.
Mengawali acara talkshow, Hasti menanyakan tantang dua helai kain putih yang beraksara Jawa kepada AH Thony dan Nanang Puwono, yang sepanjang pagi hingga sore menggelar aksi penulisan aksara Jawa di dua tempat yang terpisah.
Menurut Nanang lembar kain yang ditulis oleh siswa siswi Sekolah Kristen Masa Depan Cerah itu cukup unik karena berisikan nama nama siswa yang berbau bible dan asing seperti Daniel, Felicia dan Martina. Penulisan aksara Jawa ini sengaja menuliskan nama nama siswa dan orang tua agar menjadi penanda peran serta Sekolah Kristen MDC dalam mendukung penggunaan Aksara Jawa di Surabaya.
Sementara itu AH Thony yang mengawal penulisan oleh mahasiswa mendapati bahwa para mahasiswa dari UPN ini tidak semuanya dari Surabaya, tetapi ada yang datang dari Sumatra, Jakarta, Makasar dan Bali. Tetapi mereka bisa menuliskan aksara Jawa yang selama ini mereka belum pernah menuliskannya.
Mereka memang dipandu melalui google translate. Menurut Thony kegiatan ini menjadikan para mahasiswa mendapat pengalaman menulis aksara Jawa.
Sedangkan menurut Ita Surojoyo, pegiat budaya aksara Jawa yang juga penulis buku anak beraksara Jawa merasa kagum dan kaget ketika melihat backdrop yang menggunakan kain beraksara Jawa.
Ita sempat menunjukkan buku karyanya yang bertulis aksara Jawa, berjudul Titi Tikus Ambeq Welas Asih. Dari buku inilah, selanjutnya Nanang yang menerima buka pada 9 Agustus lalu, mendapati ada dua nilai dasar yang membuatnya bergerak memajukan nilai nilai dalam buku itu. Yaitu nilai moral yang ditokohkan Titin Tikus, yang suka menolong sebagaimana salah satu dari 18 nilai karakter pendidikan di Indonesia. Yaitu nilai sosial dan suka menolong. Sementara nilai lainnya adalah nilai budaya yang berwujud aksara Jawa.
Selanjutnya, Nanang pun menyisipkan aksara Jawa pada penerbitan blog Begandring.com. Pada penerbitan itu aksara Jawa tampil setiap hari dan terlihat oleh mata (kemata) pembaca.
Lalu disambung oleh AH Thony dengan melakukan studi banding dengan aksara Kanji (Jepang) dengan pihak Konsulat Jepang di Surabaya. Hasil kegiatan ini dikaitkan dengan Hari Aksara Internasional yang jatuh pada 8 September 2023. Aksi aksi berikutnya beruntun diadakan, misalnya memberikan penghargaan kepada pihak pihak pelestari budaya Jawa di Surabaya pada 11 September 2023. Penghargaan itu diberikan kepada Plaza Surabaya dan Majalah Panjebar Semangat.
Pada tangal yang sama, 11 September 2023, Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, setelah mendapat laporan dari AH Thony langsung memutuskan akan penggunaan aksara Jawa. Formalnya ketika Sekretaris Kota Surabaya, Ikhsan, atas nama Walikota Surabaya, menerbitkan Surat Perintah penggunaan aksara Jawa di kantor kantor pemerintah.
Hari Kota Dunia
Untuk merayakan Hari Kota Dunia 2023, pada dasarnya acara ini (pameran) ingin merepresentasikan kompleksitas kehidupan kota melalui seni. Seni Urban. Ragam seni ini menampilkan berbagai genre yang secara dinamis menangkap esensi hidup di perkotaan. Sehingga dalam Agenda Beyond Vision, ditampilkan berbagai karya seni, seperti seni Lukis, seni instalasi, kriya, musik, seni dialog, bazaar dan berbagai seni dan budaya lainnya.
Untuk pameran lukisan, diikuti oleh 30 seniman Lukis dari Jawa dan Bali, termasuk dari Jakarta, grobogan, jogja, jateng, jatim dan Denpasar-Bali; yang menampilkan 80 lukisan. Sedangkan sejak dari Grand opening, tgl. 29 Oktober 2023 hingga penutupan di tgl 12 November 2023, setiap hari ada kegiatan-kegiatan seni dan budaya urban: swpeeri talkshow: Petrokimia / Industri membangun kota – 29 Oktober 2023, Urban Musik: Kentrung Urban Bersama Gatot strenkali dan dananng – 30 Oktober 2023,
dan Dialog budaya: Budaya Aksara Jawa di Kota Surabaya Bersama Nanang, AH Thony, dan Ita Surojoyo dan pameran hasil menulis aksara jawa. (tim)