Begandring.com: Surabaya (28/8/23) – Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, beserta jajaran Bank Indonesia wilayah Jawa Timur mengunjungi Peneleh, yang menjadi lokus pengembangan wisata berbasis sejarah dan UMKM.
Bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan komunitas Begandring Soerabaia, Bank Indonesia telah mencanangkan Pengembangan Wisata yang berbasis sejarah pada 7-9 Juli 2023 lalu. Sesuai dengan agenda, proses pengembangan ini akan berjalan dalam waktu lima tahun ke depan 2023 – 2028. Karenanya dalam periode ini diharapkan ada progres pengembangan.
Sejak kick off pengembangan pada 8 Juli 2023, yang langsung dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Begandring Soerabaia langsung menindaklanjuti secara mandiri dengan mulai melakukan penelitian tentang Makam Eropa Peneleh.
Makam Eropa Peneleh menyimpan nilai nilai historis, cultural, sosial yang perlu digali. Makam Eropa Peneleh tidak dipandang sebagai tempat peristirahatan terakhir bangsa penjajah yang secara awam dipahami publik secara masal.
Makam Eropa Peneleh menyimpan nilai peradaban yang bisa dimanfaatkan sebagai jembatan Persahabatan global. Di sana bukan saja menjadi tempat peristirahatan terakhir bangsa Belanda saja, tapi bangsa dunia.
Fakta ini bisa dilihat dari nama nama pada batu nisan. Juga pemakaian bahasa yang menarasikan riwayat orang orang yang dimakamkan. Ada orang Perancis, Inggris, Jerman, Armenia, Yahudi dan Jepang. Fakta ini menunjukkan bahwa di abad 19 kota Surabaya sudah menjadi kota yang kosmopolis, dihuni oleh beragam kebangsaan.
Di antara mereka adalah tokoh tokoh yang berjasa di bumi yang mereka pijak. Ibaratnya dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi. Peribahasa ini memiliki makna
intrinsik yang berisi pesan tersirat, nasihat, ataupun prinsip hidup masyarakat Indonesia. Peribahasa ini mengandung makna bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat ia hidup atau tinggal.
Salah satu diantara mereka adalah Herman van der Tuuk. Ia berkebangsaan Belanda tetapi dikenal sebagai tokoh peletak dasar Bahasa Indonesia (Melayu). Lainnya ada Smutzher, yang berdarah Jerman, dikenal sebagai peletak dasar perburuhan. Secara lokal ada nama Daniel Francois Willem Pietermaat, yang menjabat sebagai Residen Surabaya adalah tokoh yang mendirikan Masjid Besar Kemayoran di Surabaya. Ia bertiga bersama Gubernur Jendral Hindia Belanda J.J. Ruchusson dan Bupati Surabaya Raden Tumenggung Kromojoyodirono.
Karena dasar itulah Begandring Soerabaia melakukan berbagai kegiatan untuk menindaklanjuti agenda kota dalam pengembangan kawasan Peneleh sebagai kawasan wisata yang berbasis sejarah.
Beberapa hari lalu, Begandring Soerabaia juga menerima tamu dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) pusat yang diantara poin poin pembicaraan itu adalah upaya mencagar budayakan Makam Peneleh dan peningkatan status Bangunan Cagar Budaya Rumah Lahir Bung Karno (RLBK) di Pandean IV dan Rumah HOS Tjokroaminoto di Peneleh VII ke peringkat Propinsi dan hingga nasional.
Saat ini Tim Begandring sedang melakukan penelitian mengenai tipologi makam makam di pemakaman Eropa Peneleh. Untuk sementara, dari hasil penelitian itu didapati 10 tipologi makam makam di Pemakaman ini. Rencananya hasil penelitian, yang diketuai oleh arsitek Yayan Indrayana ST, akan menjadi acuan dalam rangka pelestarian Makam Eropa Peneleh.
Destry Damayanti dalam kunjungan itu bermaksud untuk mengetahui bagaimana Peneleh yang menjadi lokus pengembangan wisata berbasis heritage. Karenanya malam itu, Destry beserta rombongan diajak menelusuri kawasan Peneleh, khususnya melihat sumur arkeologis, Sumur Jobong di Pandean I dan Rumah Lahir Bung Karno (RLBK) di Pandean IV serta menyisir jalan Peneleh sambil menengok stan UMKM di bantaran Kalimas.
Di Lodji Besar, tempat sekretariat Begandring Soerabaia, Destry Damayanti mendapat penjelasan tentang potensi kawasan Peneleh dan kiprah serta peran komunitas yang dalam tiga minggu (31 Juli – 4 Agustus 2023) mendapat penghargaan bergengsi di bidang pelestarian cagar budaya. Yaitu dari Pemerintah Kota Surabaya, dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) dan dari The Netherlands Cultural Heritage Agency.
Ketiga penghargaan yang bersifat lokal, nasional dan internasional itu berkat strategi yang dilakukan Begandring selama ini sebagai tulang punggung (backbone) nya. Strategi yang secara natural telah diaplikasikan oleh begandring ini mendapat pengakuan dari The Netherlands Cultural Heritage Agency dalam forum International Urban Heritage Strategies 2023 di kota Rotterdam, Belanda.
Dalam forum itu sekaligus dibentuk jaringan pelestari heritage dunia bersama negara negara yang menjadi mitra Pemerintah Kerajaan Belanda dan Begandring Soerabaia (Indonesia) termasuk di dalamnya.
Karenanya berjejaring adalah strategi dalam upaya pelestarian cagar budaya. Begandring Soerabaia, Bank Indonesia, Pemerintah Kota Surabaya, pihak akademisi dan media adalah wujud strategi kolaboratif dalam pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya Surabaya.
Selama di Lodji Besar, rombongan Deputy Gubernur Bank Indonesia ini dihibur oleh sajian seni musik keroncong dari Plampitan. (nng)
Setelah 3 bulanan mengikuti situs ini semakin manambah wawasan tentang sejarah jaman dulu, saran jga untuk begandring kalau bisa semua lokasi di surabaya atau jawa timur juga di ulas. Terima kasih, website yang sangat2 bagus.
Terima kasih mas Yayak atas komentarnya. Ke depan memang kita akan mengembangkan ke daerah lain di Surabaya dan daerah lain.
Semoga terus bisa memberi manfaat maa.